Pengalaman Mengikuti Pelatihan 100.000 Wirausaha Baru Jabar 2015

Posted by Mira Senin, 09 November 2015 9 komentar
Bismillahirrahmanirrahim...
Alhamdulillah, saya diberi kesempatan Allah untuk belajar jadi pengusaha dan saya adalah salah satu peserta yg lolos seleksi dari sekian pendaftar wirausaha jabar tahun 2014. Untuk mencek peserta pelatihan yg lolos cek disini
Senang dan haru... tak pernah menyangka bisa lolos, karena sejak tes seleksi pada desember 2014 tak ada kabar apapun/tak ada kejelasan hasil seleksi di web Indag (perindustrian dan perdagangan), barulah akhir maret sekitar tanggal 20an ada telepon dari panitia WUB Jabar, saya berhak ikut pelatihan pada tanggal 13-17 April 2015. Setelah saya cek web resmi indag, ternyata ada 2 angkatan yg mengikuti pelatihan pada waktu yg sama yakni angkatan A dan B. Tiap angkatan terdiri 100 orang. Sedang, tempat penyelenggaraanya di RINDAM III Siliwangi. Agak semi militer gitu lah... pada saat kita mau makan, keluar ruangan, olah raga ringan dll kita pake gaya ala TNI, baris berbaris gitu  ....over all saya suka sih, kita jadi lebih bisa disiplin dalam berkegiatan termasuk untuk disiplin shalat tepat waktu berjamaah pula.

TIDUR?
Selama 5 hari kita tidur di barak, perempuan dan laki-laki terpisah termasuk toiletnya. Alhamdulillah aurat bisa tetap terjaga karena jalur/aksesnya pun terpisah.

MAKAN?
Sehari 3 kali makan dan 2 kali snack. Saya sendiri merasa kewalahan menampung makanan, rasanya makan terus. Menunya sering kali sama, request saja ke panitia agar ganti menu, kami melakukan hal yg sama untuk mncegah ketidaknafsuan makan. Saran saya bawa aja bon cabe, kecap, saus dll sebagai penggugah selera makan anda.

AGENDA?
Agendanya cukup inspiratif untuk seorang yang baru akan memulai usaha seperti saya, dengan menghadirkan beberapa pengisi dari kalangan pengusaha ternama wilayah jabar salah satunya owner Floating Market Lembang turut hadir di salah satu acara rangkaian  seminar WUB. Namun, yang kami sayangkan (saya dengan beberapa teman peserta) adalah pelatihan WUB tahun ini kurang membekali kami peserta WUB bidang bisnis online dengan memberi kami praktik berupa penguasaan terhadap strategi pemasaran sukses berjualan online, alangkah lebih baik jika pelatihan ini dilakukan dengan learning by doing. 
'Ala kulli hall kami masih bisa menambah banyak ilmu penjualan online yg diperoleh dari sesama peserta pelatihan WUB diantara mereka setelah ngobrol tak sengaja bahkan ada yang sudah jago marketting yg beliau sudah beberpa kali ikut training kelas profesional, adapula yang ahli IT/staff  IT lembaga ternama, dari sanalah kita bersepakat untuk mengadakan jam tambahan diluar agenda panitia wub untuk memberi pelatihan yg lebih berbasis praktik langsung, berbasis kebutuhan kita sebagai penjual online dengan pematerinya masih peserta wub sendiri yg kami percayai kompetensinya. Disini ada juga peserta dengan usia dewasa atas yang mungkin tak selihai anak zaman sekarang mengoperasikan laptop, tapi dengan saling membantu selalu ada ilmu yg diperoleh dari pengalaman/pengajaran yg diberikan secara percuma diantara para peserta. itu yg saya merasa bersyukur mengikuti wub, meski wub ini tidak sesuai dengan ekspektasi saya tapi Alhamdulillah ada hikmah yg bisa kita ambil bahwa tidak ada yang sia-sia dibumi ini, Sesuatu terjadi karena kehendaknya, tidak ada suatu kejadian yang luput dari pengawasanNya maka memang kita harus benar-benar mau berusaha menggali hikmah/pelajaran dibalik suatu kejadian.
MODAL?
Harapannya memang kita ingin mendapat bantuan modal dari program ini seperti pada program wub tahun sebelumnya (kabarnya), namun setelah ngobrol dg sesama peserta wub khususnya peserta putri sejak awal ikut pelatihan ini sudah memahami bahwa ada peluang mendapatkan modal dan tidak. Kalopun tidak, kami berasumsi mungkin memang karna tahun ini pesertanya sangat banyak jadi barangkali ini bisa jadi pemakluman. Pada salah satu sesi ada acara yg menghadirkan para pegawai bank daerah BJB yang menawarkan pinjaman modal, dijelaskan pula prosedur, kelebihan dan kemudahannya. Namun, beberapa dintara peserta ramai berbisik "Udah... kalo mau mulai usaha mending pake duit yang jelas aja... biar dikit yang penting jalan terus.... kalo tercampur riba pan malah takut mengurangi keberkahan yah.... " begitulah bisik-bisik tetangga antar peserta wub.
Sekian, semoga ada manfaat dari pengalaman saya.

Read More >>

Orang Jepang Naik Haji

Posted by Mira Senin, 28 September 2015 0 komentar

Oleh: Anonim
sumber: grup whatsapp

“Subarashi..! Subarashi..!” atau “Luar Biasa.! Luar Bias.!”, itulah yang ber-ulangkali diucapkan oleh Omar-san, orang Jepang dalam kloter haji kami.

Kalimat itu diucapkannya saat melihat Ka’bah.
Bersama dengan Omar-san, ada 10 orang Jepang lain yang ikut haji tahun ini dari kloter haji embarkasi Jepang.

Bagi Omar-san, yang baru memeluk Islam 3 tahun lalu, ini adalah kali pertamanya naik haji. Ia begitu kagum dan terkesima dengan masif-nya jumlah jamaah haji dari berbagai penjuru dunia yang datang saat bersamaan dan melaku-kan ritual haji yang sama.

Ada satu kekuatan besar yang mampu membawa berjuta-juta orang secara sukarela datang ke tanah suci. Hal itulah yang membuatnya terpana di depan Ka’bah.

Berangkat haji bersama orang Jepang menarik. Bagaimana tidak, selama tinggal di Jepang, saya jarang melihat orang Jepang yang beragama Islam (ataupun beragama lainnya, Kristen atau Yahudi). Kebanyakan tidak memilih agama tertentu, mereka kebanyakan menganut ajaran Shinto yang lebih bersifat budaya ketimbang agama.

Sehari-hari, sebenarnya orang Jepang sudah berperilaku lebih dari orang beragama. Mereka sangat santun, sabar, bersih, tekun, disiplin, dan tertib dalam ber-masyarakat. Semua ajaran agama yang menganjur-kan kebaikan dan perilaku terpuji telah mereka terapkan tanpa harus memeluk suatu agama tertentu. Hal ini bisa di-lihat dalam kehidupan sehari-hari.

Agama, datang ke dunia untuk memperbaiki akhlak, atau perilaku manusia. Sayapun bertanya pada Omar-san, apabila akhlak di masyarakat sudah baik, masih perlukah orang Jepang memeluk agama.
Menurutnya, Jepang memang sebuah masyarakat yang tertata baik dan aplikatif dari ajaran "agama-nya"..

Namun pada ujungnya, manusia tetap membutuh-kan tambatan hati. Sebuah oase tempat mengadu dalam keadaan sendiri, baik suka maupun duka. Sebuah tautan kala sedang dirundung beragam masalah dan tekanan dunia.

Tanpa agama, berbagai pelarian dicari oleh orang Jepang untuk mencari ketenangan hati. Jadi., menurut Omar san, orang Jepang masih memerlukan agama.

Hal itulah yang me-latarbelakangi Omar-san untuk memeluk agama. Ia mengatakan bahwa setelah beragama, ia menemukan ketenangan hati dan kedamaian jiwa. Meski demikian, banyak orang yang bertanya padanya, tidakkah sulit menjadi Islam di Jepang.

Permasalahan bagi orang Jepang dalam memeluk Islam bukan pada ideologi, namun pada urusan praktikalitas ritual.

Menjalankan ibadah sholat sebanyak 5 kali sehari, puasa sebulan, dan melaksanakan haji, adalah aktivitas yang sangat sulit dalam lingkungan orang Jepang.

Bangsa Jepang adalah pekerja keras. Bekerja di perusahaan Jepang misalnya, sulit mendapat dispensasi ijin sholat pada waktunya, apalagi cuti ibadah haji. Nyaris mustahil untuk dikabulkan. Belum lagi soal pilihan makanan halal yang amat jarang di Jepang.

Namun berbeda dengan barat yang memiliki prejudice tentang Islam, di Jepang pandangan masyarakat tentang Islam tidak seburuk di barat. Bagi orang Jepang, agama apa saja dipandang baik, karena ajaran setiap agama adalah mengarah pada kebaikan. Oleh karena itu, Islam lebih gampang diterima banyak orang Jepang.

Omar-san sendiri beruntung. Ia adalah Presiden Direktur (Sachoo) sebuah perusahaan konstruksi milik sendiri. Perusahaannya tergolong besar di daerah Kasugai, Aichi-Ken, di sekitar kota Nagoya. Jadi., ia bisa mengatur praktik ritual agama, termasuk saat ia memutuskan naik haji bersama istrinya, yang juga orang Jepang.

Selain Omar-san ada Saif Takehito, diplomat Jepang di Kedutaan Besar Jepang di Dubai. Jago bahasa Arab dan ahli membaca Al Qur’an (saya saja sampai minder mendengar ia membaca Qur’an).
Sementara yang lain-nya Muhammad Syarief seorang wirausaha tinggal di Tokyo.

Karakter dan kultur dari orang Jepang yang baik dan santun, tercermin saat menjalankan ibadah haji. Dalam kondisi apapun, mereka tetap diam dan sabar. Persis saat mereka menghadapi bencana alam Maret lalu.

Tekanan terbesar dari ibadah haji adalah soal kesabaran. Mulai dari kedatangan di Arab, prosesi ibadah, aktifitas sehari-hari, hingga kembali ke Jepang, ujian kesabaran silih berganti.

Banyak dari kita yang kadang lepas kontrol, lalu marah-marah dan malah beradu mulut dengan jamaah lain. Tapi saya melihat para jamaah haji dari Jepang memiliki kesabaran yang tinggi. Padahal mereka dihadapkan pada kondisi yang bertolak belakang dengan keadaan negaranya yang tertib dan teratur.

Suatu malam di Mina, terjadi kekacauan di maktab kami, saat kembali dari melempar jumrah, tenda kami dipindahkan pengelola. Akibatnya, barang-barang semua tercecer, bahkan ada yang kehilangan.
Beberapa jamaah haji dari negara lain ada yang marah-marah dan menyalahkan panitia karena tidak menjaga barangnya dan bahkan sampai ingin menuntut ganti rugi.

Masya Allah!
Mereka sampai harus ditenangkan oleh semua yang ada di tenda, “Sabar haji. Sabar.Istighfaar.This is Hajj...”. Baru-lah kemudian mereka me-ngucapkan istighfar dan meminta maaf karena menimbulkan kekacauan di tenda.

Sementara itu saya melihat Muhammad Syarief kehilangan sleeping bag-nya hanya celingak celinguk tapi diam saja tanpa protes dan mengeluh. Ia malah menggelar handuk dan tidur langsung di karpet dalam diam. Simpati jamaah di tenda kami-pun diarahkan pada dirinya. Kamipun meminjamkan-nya sleeping bag, memberinya obat dan makanan, serta menawarkan lokasi tidur yang nyaman. Semua jamaah simpati pada kesantunan orang Jepang ini.

Hal serupa saya juga perhatikan dari diri Saif Takehito. Suatu malam kita harus menunggu di Arafah hingga menjelang tengah malam. Saat itu ada kecelakaan bis sehingga semua jalan menuju Muzdalifah di-tutup. Akibatnya bis rombongan kita tertunda keberangkatannya ke Muzdalifah. Banyak jamaah di kelompok kami yang beradu mulut dan berdebat. Mereka merasa harus tiba di Muzdalifah sebelum tengah malam dan melakukan sholat dua rakaat, sesuai sunah Nabi. Pimpinan rombongan mengatakan bahwa dalam kondisi darurat, sholat bisa dilaksanakan di Arafah. Tapi banyak jamaah yang tidak terima, perdebatanpun terjadi bahkan cenderung memanas.

Saif Takehito saya lihat hanya duduk saja di bawah pohon sambil berulangkali melafazkan nama-nama Allah (berdzikir).

Saat saya tanya bagaimana pendapatnya, Saif berkata yang terjadi di luar kehendak manusia, kita tak bisa berbuat apa. Semua kehendak Allah. Jadi janganlah kita saling berbantahan, kita harus bersabar dan ikuti perintah pimpinan kita.
Masya Allah, jadi malu oleh ucapan dari orang Jepang yang notabene baru memeluk Islam.

Meski orang Jepang dihadapkan pada suasana yang jauh berbeda dengan negerinya, mereka ternyata bisa memahami dan tetap sabar. Mereka tidak mengeluh dan menyalah-kan keadaan.
Hal tersebut memberi saya sebuah kesadaran, bahwa keber-agama-an bukan semata soal pengetahuan. Akhlak dan perilaku baik, terbentuk bukan saja dari pengetahuan, tapi lebih pada kebiasaan.

Orang Jepang sejak kecil sudah dibiasakan dan di-didik berbuat baik, sabar, dan memerhatikan kepentingan orang lain.

Di sekolah, di rumah, di masyarakat, ajaran dan yang dilihat sama. Sementara banyak orang beragama yang hanya diajarkan dan diminta menghafalkan cara berbuat baik dan sabar.

Itulah sebabnya dulu Nabi Muhammad Saw senantiasa berkata, “Biasakanlah berbuat baik., biasakanlah berbuat baik” Bukan menghafal perbuatan baik, tapi membiasakan berbuat baik. Tentu tujuan-nya agar kita menjadi orang baik, yang sebaik-baiknya.

Semoga bermanfaat


Read More >>

Bandung dan Aku

Posted by Mira Sabtu, 01 Agustus 2015 0 komentar

“mir, kok gue ngerasa semangat dan tiba-tiba excited banget ya kalo lagi di bandung?”

“semangat gimana? ”

“ihhh... lo liat banyak acara keagamaan gitu disini... ruh semangat kita tuh jadi bangkit”

“hmmmm.... seandainya ada seseorang yg bertanya tempat tempat kelahiran gue. Maka, akan gue jawab Bandung lah tempat kelahiranku.”

“Kenapa?”

“Karna bagi gue Bandung itu adalah tempat dimana gue dilahirkan menjadi seseorang yg utuh, akan prinsip dan jati diri, gue merasa ditempat inilah gue lahir menjadi pribadi yg baru. Majalengka, mungkin iya tempat jasad gue terlahir ke dunia, tapi bandung...”

“hmmmm iya gue ngerti...."

Bandung mendapat tempat tersendiri dihati mereka yg mungkin akan selalu mereka ingat, menjadi bagian episode terbaik hidup mereka.

Dua orang yg bersahabat sejak kuliah itu duduk termangu di sebuah pelataran masjid nan megah.

Mereka yang baru saja saling berjumpa menumpahkan berbagai cerita ini itu tak ada habisnya, maklum lah sejak lulus kuliah memang mereka sudah sangat jarang bertemu.
Entah kenapa, Bandung memiliki daya magnet tersendiri bagi mereka... sehingga perjumpaan demi perjumpaan selayaknya kota inilah yg harus mendapat prioritas sebagai tempat pertemuan mereka, karena di kota inilah kali pertama mereka dipertemukan.

Salah satu diantara mereka adalah aku, dan yg satunya sahabatku, icha namanya.


Read More >>

Seputar tanda kiamat (Renungan)

Posted by Mira Minggu, 12 April 2015 0 komentar

Jam 4:00 pagi kita bangun solat subuh, kemudian kita bersiap2 utk ke tempat kerja, sampai kantor pukul 7:00 pagi, hari masih gelap.

Mungkin kita anggap hari ini akan hujan, jadi abaikan. Masuk kantor, bekerja dan kita lihat pukul 12:00 siang, sudah waktunya makan siang, tapi keadaan masih tetap gelap.

Keluar pintu kantor, suasana masih gelap, hitam pekat seperti malam..mungkin masih bisa dianggap hari ini akan hujan lagi. Jadi abaikan saja.

Tapi kalo jam 14:00 pm pun hari masih gelap.. pertanda apa itu?..keesokkan pun sama, nonton tv semua orang kalang kabut menceritakan bahawa dunia ini sudah tidak ada lagi siangnya..dan begitu juga dengan lusa..masih tidak ada lagi matahari..

Tetapi pada hari keempat kita bangun pagi, kita dapat melihat matahari, tetapi jangan terkejut karena matahari telah terbit dari sebelah barat..
Kehebatan ahli dunia akan mengatakan itu fenomena alam, tapi sadarkah, itulah pertanda besar yang paling awal sebelum tibanya hari kiamat!!
Maka telah tertutuplah pintu taubat..

Saat itu, kita akan lihat satu fenomena luar biasa di mana golongan kaya akan keluarkan semua harta utk diinfakkan, golongan yang tidak pernah baca quran, 24 jam baca quran, golongan yang tak pernah solat jemaah akan berlari2 menunaikan solat secara  berjemaah..tapi sayangnya semuanya sudah tidak berguna lagi..

Bismillahirrahmanirrahim.
󾌦 Kenapa kita tidur saat Allah memanggil? Tapi kita sanggup menahan kantuk saat menonton film selama 3 jam?

󾌼 Kenapa kita bosan saat baca al-qur'an? Melainkan kita lebih rela membaca timeline twitter, wall facebook, novel atau buku lain?

󾍀 Kenapa kita senang sekali mengabaikan pesan dari Allah? Tpi kita sanggup memforward pesan yang aneh-aneh?

󾌹 Kenapa masjid semakin kecil? Tapi bar dan club? semakin besar?

󾌿 Kenapa kita lebih sangat senang menyembah ART IS? Tapi sangat susah untuk menemui ALLAH? Pikirkan itu   
      󾍃 Apakah anda akan menforward pesan ini?

󾌣 Apakah anda akan mengabaikan pesan ini karena takut ditertawakan dengan kawan yang lain? Allah Berkata: "Jika kamu menyangkal Aku di depan teman-temanmu, Aku akan menyangkal kamu pada saat hari penghakiman..."

1. Biarkan didalam whatsapp, line, bbm dsb  anda tanpa bermanfaat untuk org lain.

2. Anda sebarkan pada semua kenalan anda. . Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menyampaikan 1(satu) ilmu saja dan ada orang yg mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala  󾌵
-renungkanlah..
Bacalah
KIAMAT menurut Agama Islam di tandai dgn:
          - Kemunculan Imam Mahdi
          - Kemunculan Dajjal
          - Turunnya Nabi Isa (AS) 
          - Kemunculan Yakjuj dan Makjuj
          - Terbitnya matahari dari Barat ke Timur
          - Pintu pengampunan akan ditutup
          - Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang sebenar2nya
          - Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati shg mereka tidak perlu mengalami tanda2 kiamat lainnya
          - Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan
          - Pemusnahan/runtuhnya Kabah
          - Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap
          - Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa bimbang dan ketakutan
          - Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali
         
          Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda:
          "Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku  buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak"
         
Kita bisa kirim ribuan bbm mesra, promote, bc yang  terlalu penting tapi bila kirim yang berkaitan dengan ibadah mesti berpikir 2x.
         
          Allah berfirman : "jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar dekat denganKu maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari syurgaKu"
         
          Itulah yg dimaksud dajjal yg bermata satu: artinya hanya mmikirkan duniawi drpda akhirat.          Kerugian meninggalkn solat:
          Subuh:
          Cahaya wajah akan pudar.
          Zuhur:
          Berkat pendapatan akan hilang.
          Asar:
          Kesehatan mulai terganggu.
          Maghrib:
          Pertolongan anak akan jauh di akhirat nanti.
          Isya':
          Kedamaian dlm tidur sukar didapatkan.
          Sebarkan dgn ikhlas. tiada paksaan dalam agama
          Niatkan ibadah(sebarkan ilmu walau 1 ayat)
         
          Nasihat Kubur:          󾠡
         
          1). Aku adalah tempat yg paling gelap di antara yg gelap, maka terangilah .. aku dengan TAHAJUD
         
          2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan ber SILATURAHIM..
         
          3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca 󾕆 AL-QUR'AN.
         
          4). Aku adalah tempatnya binatang2 󾇓 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SEDEKAH,
         
          5). Aku yg menyepitmu hingga hancur  bilamana tidak Solat, bebaskan sempitan itu dengan SOLAT
         
          6). Aku adalah tempat utk merendammu dg cairan yg sangat amat sakit, 󾌢 bebaskan rendaman itu dgn PUASA..
         
          7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawapanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimah "LAILAHAILALLAH"
         
          Kirim 󾔫 ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 org..
          Karena, saat kamu membawa Al-Qur'an, setan biasa2 saja.
          Saat kamu membukanya, syaitan mulai curiga.
          Saat kamu membacanya, ia gelisah.
          Saat kamu mmahaminya, ia kejang2.
          Saat kamu mengamalkan Al-Qur'an dlm kehidupan shari-hari, ia stroke.
          Trus n trus baca & amalkan agar syaitan stroke dan mati.
          Ketika anda ingin menyebarkan .. ini, lagi2 syaitan pun mencegahnya.
         
          Syaitan berbisik;
          "SUdahlaaaaaah tak usah bersusah payah di SEBARKAN, tak penting , BUANG WAKTU saja, tak mungkin akan di baca "...
         
          Sekecil apapun amal ibadah, Allah SWT menghargainya puluhan kali ganda ..
         
  Ø Ada 3 Hal dlm hidup yg tidak bisa kembali :
          1. Waktu
          2. Kata-kata
          3. Kesempatan
K: Kiblat
A: Arah
A: aku
B: Bersujud hingga
A: akhir
H: Hayatku

#copas grup via WA


Read More >>

Renungan pagi

Posted by Mira 0 komentar

RENUNGAN PAGI,Sahabat 😄

Inna lillahi wa inna ilahi roji'un

Telah meninggal dunia: ... akan disholati di: ... akan dimakamkan di: ... setelah sholat: ...

Pasti hari ini atau esok, namamu dan namaku akan mengisi ... di atas.

Maka perbaiki amal dan ibadah kita.
Isi sisa-sisa umur dengan sebaik-baiknya.

Kematian tidak menanti keistiqomahan dirimu. Istiqomahlah!

Dan tunggulah kematian. Pergaulilah manusia dengan lisan, sikap dan akhlak yang mulia.

Drama 90 menit ...
Sinetron 60 menit ...
Film 130 menit ...
Sholat 5 menit!!

Jahannam sepanjang masa..
Sorga sepanjang masa..
Hendaklah akal kita berfungsi!!

Teman di WA ratusan orang,,
Teman di phonebook ribuan orang,,
Tetangga di komplek puluhan orang..

Namun..
Ketika kita susah, kita di kubur sendiri, inilah realita hidup..

Ternyata yg bermanfaat hanyalah sholatmu!

Jila Alquranmu berdebu, maka menangislah!!

Karena barangsiapa meninggalkan membaca Alquran 3 hari berturut-turut, dia telah mengabaikan Alquran..

Jenazah demi jenazah.. kematian demi kematian,

Berita duka bagaikan kilatan petir..

Si Fulan tertabrak mobil, yang lain karena sakit, yang lain lagi jatuh ketika jalan pagi, yang lain ketika sedang tidur..

Semuanya meninggalkan dunia di belakang punggung mereka..

Kita memakamkannya di bawah tanah,
Pasti, akan tiba waktuku dan waktumu.

Maka siapkanlah bekal untuk perjalanan yg tak akan kembali ini..

Jangan menunda taubat, jangan alasan masih muda, di pemakaman tak tertulis di sana "khusus orang tua" ...

Hidup di dunia ini hanya 3 hari...
Hari kemarin: sudah kita lalui dan tak kan kembali,
Hari ini: kita jalani dan tak kan abadi,
Hari esok: kita tak pernah tau yg terjadi esok, bisa jadi kita sudah mati..

Maka maafkan, relakan dengan tulus,,
(Saya), (anda), (mereka) Pasti mati, pasti pergi...

Ya Allah, kami memohon kepadaMu khusnal khotimah, selamat dengan memasuki SorgaMu dan terbebas dr api neraka!!

اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ

"Alloohummakhtim lanaa bil-islaami wakhtim lanaa bil-iimaani wakhtim lanaa bi husnil khootimati"

Saudaraku, barangsiapa hidup di atas sesuatu maka ia akan dibangkitkan seperti itu ...

Barangsiapa mati di dalam keadaan sesuatu, dia akan dibangkitkan seperti itu...

Jika risalah ini bermanfaat bagimu, semoga Allah memperbaiki hidupmu, sebarkan dan yang lain mengambil manfaatnya..

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ

Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.

-Semoga bermanfaat-


Read More >>

Ketika Allah menciptakan Wanita

Posted by Mira 0 komentar

"Ketika Allah
menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,
"Mengapa begitu lama engkau menciptakan wanita, Ya Alllah ???"      

Allah menjawab:
"Sudahkah engkau melihat dgn teliti setiap apa yang telah aku ciptakan untuk wanita?"
Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan kerisauan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".      
Malaikat menjawab dgn takjub,
"Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!"
Allah menjawab,"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan boleh bekerja 18 jam sehari".
Malaikat mendekati dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
"Ya Allah, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?" 
Allah menjawab,"Itu tidak seperti apa yang kau bayangkan, itu adalah air mata."      
"Untuk apa???", tanya malaikat. 
Allah melanjutkan,
"Air mata adalah salah satu cara dia menunjukkan kegembiraan, kerisauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona lelaki,ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki oleh wanita.
Wanita dapat mengatasi beban lebih baik daripada lelaki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri,
Dia mampu tersenyum ketika hatinya menjerit kesedihan,mampu menyanyi ketika menangis,
menangis saat terharu, bahkan tertawa ketika ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya,
Dia mampu berdiri melawan ketidakadilan,
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang,
Dia gembira dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia,
Dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran.
Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian,
Tapi dia mampu mengatasinya.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.    
Allah S.W.T berfirman:         
"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa.
Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia,
namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."     
    "Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya. "    
     "Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah,
dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh." 
"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."
"Aku memberinya kekuatan untuk menyokong suaminya dalam kegagalannya dan untuk melindungi hatinya."  
"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya,
tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu."   
"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan.
Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan." 
"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk tubuh yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.
Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada."    
     "CINTANYA TANPA SYARAT".
Allahuakbar... specially dedicated kepada semua  wanita disana dan disini. Istimewanya seoran dan beruntungnya dijadikan sebagai seorg wanita.

#Copas via wa


Read More >>

Renungan wanita “Menjadi Sebaik-baik perhiasan”

Posted by Mira 0 komentar

Menjadi sebaik-baiknya Perhiasan atau seburuk-buruknya Fitnah?

Wanita, perempuan, akhawat atau apapun panggilan terhadapnya. Ia adalah mahluk yang amat lembut, halus dan indah.

Ya, ia identik dengan segala bentuk keindahan dan menjadi perhiasan bahkan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (Hadits riwayat Muslim dari Abdullah ibnu Umar)

Siapakah diantara kita yang tidak ingin menjadi sebaik-baiknya perhiasan? Siapa diantara kita yang tak ingin menjadi wanita shalihah? Siapa yang tak ingin menjadi wanita yang dicemburui para bidadari surga?

Tentu tak ada yang tak ingin. Semuanya ingin, hanya saja ada pengorbanan dan jalan yang harus ditempuh untuk mendapatkannya. Ada banyak godaan, ujian bahkan mugkin celaan yang harus diterima. Namun percayalah bahwa disana terdapat imbalan yang luar biasa, yakni dpat menjadi hamba yang lebih dekat dengan-Nya dan meraih surga-Nya. In syaa Allah.

Namun di sisi lain, mahluk bernama wanita ini identik pula dengan fitnah. Segala hal yang menyangkutnya dijadikan celah syetan untuk menebar fitnah. Dan wanita inilah yang menjadi fitnah/godaan terbesar pula bagi kaum adam yang secara fitrah menjadi pasangannya.

Sebagaimana perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Usamah Bin Zaid. Beliau bersabda,

“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari: 5096 dan  Muslim: 2740)

Ya, karena keindahannya itulah wanita bisa menjadi sumber segala petaka. Tak sedikit lelaki cerdas, gagah, berkuasa bahkan lelaki yang beriman tunduk patuh padanya. Tak sedikit dari mereka menjadi lemah, tak berdaya, dan tak bisa berkata apa-apa hingga melakukan hal-hal yang menentang syari’at-Nya ketika ia telah diselimuti kecintaan yang berlebihan pada seorang wanita. Bahkan tak sedikit beberapa kisah menceritakan kehancuran kaum yang diakibatkan oleh fitnah wanita.

Sebagai seorang wanita, ini adalah amanah kita. Di sinilah Allah memberikan pilihan pada kita, apakah akan menjadi sebaik-baiknya perhiasan dunia, atau malah sebaliknya menjadi seburuk-buruknya sumber fitnah dunia?

Selama ini kebanyakan wanita mudah merasa cukup. Salahsatunya dalam hal menutup auratnya.

Kebanyakan merasa cukup dengan berkerudung asal saja, padahal rambutnya masih terlihat dari kain kerudung yg tipis

Kebanyakan Merasa Cukup dengan menutup saja, padahal hakikatnya ia masih telanjang karena pakaian yang sempit dan membentuk lekuk tubuhnya.

Kebanyakan Merasa cukup dengan memanjangkan saja, padahal hakikatnya ia masih belum menjaga auratnya ketika bertingkah,berbicara bahkan tertawa dihadapan lelaki yang bukan mahramnya.

Ya, kebanyakan dari kita mudah merasa cukup. Kita merasa sudah cukup baik ketika kita sudah mulai memakai gamis, kerudung panjang, kaos kaki, atau bahkan cadar. Kita sudah merasa cukup dengan mengikuti kajian, mendengarkan ceramah, mentoring atau sejenisnya. Kita mudah sekali merasa cukup sehingga dengan gampangnya memandang oranglain buruk, meng-ghibah, dan memandang diri kita lebih baik dari wanita lain yang belum bisa seperti kita. Mudah merasa cukup, itulah yang kerap membuat kita lupa untuk senantiasa membenahi akhlak kita, meningkatkan keimanan kita.

Kita menjadi lupa bahwa sedekat dan sebaik apapun lelaki jika ia bukan mahram kita maka kita harus tetap menjaga hijab dengannya.

Kita menjadi lupa bahwa suara kita yang dilembutkan dapat menjadi penyakit hati.

Kita menjadi lupa bahwa pesan,emoticon,perhatian meski atas dasar persaudaraan bisa syetan jadikan senjata keruntuhan iman.

Kita menjadi lupa bahwa syarat bepergian wanita (safar) harus bersama mahramya.

Kita menjadi lupa dengan dalih “kami sudah menganggap saudara” sehingga kerap bercurhat ria, berkomen ria, bertelepon ria dngan lelaki yang jelas bukan siapa-siapa kita.

Kita mudah sekali merasa sudah aman sehingga pulang larut malam, mengikuti kegiatan yang tidak begitu wajib diikuti, bersendagurau dengan lelaki, dan sering bepergian jauh seorang diri.

Lupakah kita bahwa kita bis amenjadi sumber fitnah yang besar bagi seorang lelaki? sadarkah kita bahwasanya :

“Wanita itu adalah aurat. Bila ia keluar, setan akan menghiasinya (untuk menggoda laki-laki).” [HR. At-Tirmidzi no. 1173, dishahihan oleh Al-Albani mengatakan dalam Misykatul Mashabih no. 3109]

Ya, itulah kita wahai saudariku.

Pilihan ada ditangan kita, apakah kita mau menjadi sebaik-baik perhisan yang dicintai-Nya? atau menjadi seburuk-buruk fitnah yang akan menjerumuskan kita hingga jauh dari-Nya.


Read More >>

Jangan Remehkan Dakwah Kepada Anak

Posted by Mira 0 komentar

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim

Jangan remehkan dakwah kepada anak-anak! Jika mereka telah terikat hatinya dengan Islam, akan mudah bersungguh-sungguh setelah dewasa. Maka, ketika engkau mengurusi anak-anak di sekolah, ingatlah sejenak. Tugas utamamu bukan sekedar mengajari mereka berhitung. Bukan! Engkau sedang berdakwah. Sedang mempersiapkan generasi yang akan mengurusi umat ini 30 tahun mendatang. Dan ini pekerjaan sangat serius.

Karenanya, jangan pernah main-main dalam urusan ini. Jika mereka engkau ajari curang dalam mengerjakan soal saja, sesungguhnya urusannya bukan hanya soal bagaimana agar mereka lulus ujian. Bukan. Yang terjadi justru sebaliknya, masa depan umat sedang engkau pertaruhkan!!!

Maka, ketika mutu pendidikan anak-anak kita sangat menyedihkan, urusannya bukan sekedar masa depan sekolahmu. Sekolah ambruk bukan berita paling menyedihkan. Yang amat perlu kita khawatiri justru lemahnya generasi yang bertanggung-jawab menegakkan dien 30 tahun mendatang.

Maka..., ketika engkau bersibuk dengan cara instant agar mereka tampak mengesankan, sungguh urusannya bukan untuk tepuk tangan saat ini. Urusannya adalah tentang rapuhnya generasi muslim yang harus mengurusi umat ini di zaman yang bukan zamanmu. Kitalah yang bertanggung-jawab.

Ketika hari ini, di banyak tempat, kemampuan guru-guru kita sangat menyedihkan, sungguh yang paling mengkhawatirkan adalah masa depan umat ini. Maka, keharusan untuk belajar bagimu, wahai Para Guru, bukan semata urusan akreditasi. Ini urusan umat. Urusan dakwah. Jika orang-orang yang sudah setengah baya atau bahkan telah tua, sulit sekali menerima kebenaran, sesungguhnya ini bermula dari lemahnya dakwah terhadap mereka ketika masih belia; ketika masih kanak-kanak. Mereka mungkin cerdas, tapi adab dan iman tak terbangun.

Wahai Para Guru, belajarlah dengan sungguh-sungguh bagaimana mendidik siswamu. Engkau belajar bukan untuk memenuhi standar dinas pendidikan. Engkau belajar dengan sangat serius sebagai ibadah agar memiliki kepatutan menjadi pendidik bagi anak-anak kaum muslimin. Takutlah engkau kepada Allah Ta'ala. Sungguh, jika engkau menerima amanah sebagai guru, sedangkan engkau tak memiliki kepatutan, maka sungguh engkau sedang membuat kerusakan. | Sungguh, jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, tunggulah saatnya (kehancuran).

Maka, keharusan untuk belajar dengan sungguh-sungguh, terus-menerus dan serius bukanlah dalam rangka memenuhi persyaratan formal. Jauh lebih penting dari itu adalah agar engkau memiliki kepatutan menurut dien ini sebagai seorang guru. Sungguh, kelak engkau akan ditanya.

Wahai Para Guru, singkirkanlah tepuk tangan yang bergemuruh. Hadapkan wajahmu pada tugas amat besar untuk menyiapkan generasi ini agar mampu memikul amanah yang Allah Ta'ala berikan kepada mereka. Sungguh, kelak engkau akan ditanya di Yaumil-Qiyamah atas urusanmu.

Pelajarilah dengan sungguh-sungguh apa yang benar; apa yang haq, lebih dulu dan lebih sungguh-sungguh daripada tentang apa yang efektif. Dahulukanlah mempelajari apa yang tepat daripada apa yang memikat. Prioritaskan mempelajari apa yang benar daripada apa yang penuh gebyar. Utamakan mempelajari hal yang benar dalam mendidik daripada sekedar yang membuat sekolahmu tampak besar bertabur gelar. Sungguh, jika engkau mendahulukan apa yang engkau anggap mudah menjadikan anak hebat sebelum memahami betul apa yang benar, sangat mudah bagimu tergelincir tanpa engkau menyadari. Anak tampaknya berbinar-binar sangat mengikuti pelajaran, tetapi mereka hanya tertarik kepada caramu mengajar, tapi mereka tak tertarik belajar, tak tertarik pula menetapi kebenaran.

Maafkan saya. Semoga kita sadar bahwa mendidik bukan urusan kelangsungan organisasi. Lebih dari itu, keselamatan umat ini dan generasinya.


Read More >>

KISAH MENARIK UNTUK RENUNGAN

Posted by Mira 0 komentar

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami istri berlari menuju ke skoci untuk menyelamatkan diri. Sampai di sana, mereka menyadari bahwa hanya ada tempat untuk satu orang yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum skoci menjauh dan kapal itu benar-benar menenggelamkannya.

Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, “Menurut kalian, apa yang istri itu teriakkan?”

Sebagian besar murid-murid itu menjawab, “Aku benci kamu!” “Kamu tau aku buta!!” “Kamu egois!” “Nggak tau malu!”

Tapi guru itu kemudian menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam saja itu menjawab.  Kata si murid, “Guru, saya yakin si istri pasti berteriak, ‘Tolong jaga anak kita baik-baik’”.

Guru itu terkejut dan bertanya, “Apa kamu sudah pernah dengar cerita ini sebelumnya?”

Murid itu menggeleng. “Belum. Tapi itu yang dikatakan oleh mama saya sebelum dia meninggal karena penyakit kronis.”

Guru itu menatap seluruh kelas dan berkata, “Jawaban ini benar.”

Kapal itu kemudian benar-benar tenggelam dan sang suami membawa pulang anak mereka sendirian.

Bertahun-tahun kemudian setelah sang suami meninggal, anak itu menemukan buku harian ayahnya. Di sana dia menemukan kenyataan bahwa, saat orangtuanya  naik kapal pesiar itu, mereka sudah mengetahui bahwa sang ibu menderita penyakit kronis dan akan segera meninggal. Karena itulah, di saat darurat itu, ayahnya memutuskan mengambil satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup.  Dia menulis di buku harian itu, “Betapa aku berharap untuk mati di bawah laut bersama denganmu. Tapi demi anak kita, aku harus membiarkan kamu tenggelam sendirian untuk selamanya di bawah sana.”

Cerita itu selesai. Dan seluruh kelas pun terdiam.

Guru itu tahu bahwa murid-murid sekarang mengerti moral dari cerita tersebut, bahwa kebaikan dan kejahatan di dunia ini tidak sesederhana yang kita sering pikirkan. Ada berbagai macam komplikasi dan alasan di baliknya yang kadang sulit dimengerti.

Karena itulah kita seharusnya jangan pernah melihat hanya di luar dan kemudian langsung menghakimi, apalagi tanpa tahu apa-apa.

Mereka yang sering membayar untuk orang lain, mungkin bukan berarti mereka kaya, tapi karena mereka menghargai hubungan daripada uang.

Mereka yang bekerja tanpa ada yang menyuruh, mungkin bukan karena mereka bodoh, tapi karena mereka menghargai konsep tanggung jawab.

Mereka yang minta maaf duluan setelah bertengkar,  mungkin bukan karena mereka bersalah, tapi karena mereka menghargai orang lain.

Mereka yang mengulurkan tangan untuk menolongmu, mungkin bukan karena mereka merasa berhutang, tapi karena menganggap kamu adalah sahabat.

Mereka yang sering mengontakmu, mungkin bukan karena mereka tidak punya kesibukan, tapi karena kamu ada di dalam hatinya...


Read More >>

Mengubah Sudut Pandang

Posted by Mira Rabu, 18 Maret 2015 0 komentar

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki.

Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah ditanganinya sendiri.

Suami serta anak-anaknya menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.

Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu :
"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya.
"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.

Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".
Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu". Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya  "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi kekhawatiran buat ibu?" Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu  tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming).
Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu
bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga
sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR;
1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain.

2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan.

4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, itu berarti syukur Allah memberikan rezeki utk kita berpenghasilan.

5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman.

6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan.

7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras.

8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat.

9. Untuk bunyi alarm keras jam 4.30 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup.

10. Untuk yang memposting broadcast 'mengganggu' ini artinya masih ada orang baik yang mau berbagi Nasihat dan CINTA kepada kita 😊


Read More >>

Perseteruan Dua Cinta

Posted by Mira 0 komentar

Oleh:
Anis matta

“Wahai orang-orang beriman, sesungguhnya diantara istri-istri dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagi kamu..”

Bisakah anda membayangkan bahwa suatu saat, istri dan anak-anak yang anda cintai, justru jadi musuh bagi anda? Mungkin. Mungkin sekali itu terjadi. Pada siapa saja. Karena cintanya pada istri dan anak-anaknya tidak “turun” dari cinta misi, dari cintanya kepada Allah. Atau sebaliknya. Jika cinta pada istri dan anak-anaknya tidak berhasil membawa mereka kedalam lingkaran cinta misi.

Itulah tragedi dua orang Nabi dan seorang perempuan shalihah. Dengan segenap cinta dan harapan jiwanya, Nabi Nuh masih terus berusaha mempertahankan istri dan anak-anaknya ketika tsunami itu datang. Tapi tidak!

Cinta misinya tidak tersambung dengan nasibnya. Begitu juga Nabi Luth. Istrinya ada dalam daftar umatnya yang dibinasakan Allah. Dan perempuan shalihah itu bernama Asia, istri seorang thaghut terbesar sepanjang sejarah, Fir'aun. Ketika cinta harus memilih, ia memilih Tuhannya. Ia memilih cinta misinya. Meskipun ia harus mengorbankan nyawanya sendiri.

Itu saat yang getir. Ketika kita harus memilih dua cinta yang bertarung dalam jiwa. Dan Allah mengabadikan cerita pertarungan dua cinta itu dalam jiwa Nuh, Luth dan Asia. Agar kita mengerti bahwa permisalan itu adalah takdir kehidupan, bahwa siapa pun mungkin mengalami itu: saat-saat dimana kita harus memutuskan pilihan dari dua cinta yang tidak dapat dipertemukan.

Tidak harus selalu begitu, memang. Sebab juga ada cerita lain. Cerita tentang dua cinta yang bertemu. Seperti cinta Muhammad dan Khadijah, atau Yusuf dan Zulaikha, atau Adam dan Hawa. Cerita tentang Adam yang memakan buah khuldi yang terlarang adalah manifestasi cinta jiwa yang tidak terangkai dalam cinta misi. Tapi mereka segera bertaubat dan meluruskan arah cinta mereka. Tapi ketegaran Yusuf menghadapi godaan istri sang raja adalah pesona yang mengantarkan hidayah ke dalam jiwa Zulaikha. Adapun Muhammad dan Khadijah: itu kisah cinta yang sejak awal tumbuh dan berkembang dalam bingkai cinta misi.

Secara manusiawi perseteruan dua cinta ini lahir dari kecenderungan jiwa yang tidak terbingkai dengan nilai-nilai cinta misi. Itu cobaan hati yang paling banyak menimpa orang shalih. Ketika “bentuk” mengalahkan “makna”, ketika “rupa” mendahului “jiwa”, itu pertanda awal dari datangnya cobaan. Mereka yang memenangkan bentuk dan rupa, biasanya harus membayar harga kenikmatan duniawi dengan ongkos makna dan jiwa yang seringkali terlalu mahal. Itu sebabnya Rasulullah saw menganjurkan kita mendahulukan agama dalam memilih pasangan hidup.

Itu kalau harus memilih. Tapi masalah ini tentu selesai dengan sendirinya kalau bentuk terpadu dengan makna, rupa bertemu jiwa. Dan itu, kata Ibnu Qayyim, adalah puncak karunia dan kenikmatan dunia dan akhirat: menikahi perempuan shalihah, cerdas dan cantik sekaligus. Seperti Muhammad kepada Aisyah. Tidak mungkin memang. Tetapi tetap saja mungkin.


Read More >>

Trik Menghafal Al quran ditengah kesibukan Rumah tangga

Posted by Mira 0 komentar

Syahida.com – Saudaraku tercinta, aku persembahkan untuk kalian pengalamanku dalam menghafal Al-Qur’an. Semoga dengan menghafal kitab-Nya, Allah akan menyinari jalan kita dan meninggikan cita-cita kita. Hanya kepada Allahlah kita meminta keikhlasan dan kebenaran dalam setiap amal. Aamiin

Segala puji hanya bagi Allah yang telah memudahkanku untuk mengikuti seminar melejitkan potensi otak. Sebab, seminar itu benar-benar menggelorakanku untuk menghafal dan menambah kecepatan hafalanku. Bagaimana tidak? Di hari pertamaku mengikuti seminar tersebut aku hanya mampu menghafal 6 lembar. Kemudian di hari kedua hafalanku menjadi 12 halaman. Bertambah hari, bertambah pula hafalanku. Di hari menjelang berakhirnya seminar hafalanku telah mencapai 50 halaman per hari. Puncaknya di malam terakhir menjelang tutupnya seminar hafalanku menjadi 72 halaman. Alhamdulillah.

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya sebagai ibu, tanggungjawabku sangat besar. Mulai dari mengurus anak hingga kesibukan di rumah lainnya. Padahal, aku tidak memiliki seorang pembantu pun, selain kekuatan yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadaku. Sedangkan suamiku, tak kalah sibuknya dengan tanggung jawab yang dia miliki. Hingga aku hanya memiliki waktu khusus untuk menghafal Al-Qur’an 8-10 jam saja. Maka waktu tersebut, aku maksimalkan dan kumanfaatkan sebaik-baiknya agar aku dapat benar-benar berkonsentrasi. Akibatnya, aku pun tak pernah tidur di malam hari kecuali hanya 2 jam saja. Selain itu aku beristirahat di siang hari hanya 30 menit. Bagi orang yang mendapat pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala maka waktu tidur tersebut sudah mencukupi. Sebab tidur bukan untuk bermalas-malasan tetapi hanya untuk beristirahat.

Di siang hari, konsentrasi akan berkurang karena mengurusi anak-anak. Sedang ketenangan di malam hari dan di waktu setelah subuh adalah waktu yang mendukung untuk berkonsentrasi. Segala puji hanyalah untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Saudaraku tercinta, jika hawa nafsu ataupun setan menguasai dirimu, maka berlindunglah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mintalah kepada-Nya pertolongan dan kemenangan! Tundukkanlah dirimu di hadapan-Nya, niscaya Allah tidak akan mengecewakanmu! Bagaimana mungkin Dia akan mengecewakanmu, padahal Dia telah berjanji akan mengabulkan doamu? Dialah, Allah yang memberi kemudahan bagi kita untuk menghafalkan Al-Qur’an. Saudaraku tercinta, ketahuilah Al-Qur’an itu mudah untuk dihafal, dibaca, dipahami dan direnungi!

Jika engkau mendengar orang yang mencelamu, maka tulikanlah telingamu! Jangan hiraukan! Katakanlah, “Hanya kepada Allah-lah tempatku meminta pertolongan dari apa yang engkau kira.” Seberapa pun ayat yang telah engkau hafal, maka bersujudlah sebagai ungkapan rasa syukur.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim)

Ketahuilah jika niatmu benar-benar ikhlas, maka selama Allah tidak akan menyia-nyiakan!

“Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu niscaya dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik.” (QS. Al-Anfal [8]: 70)

Bertawakallah kepada Allah, kobarkanlah semangatmu agar semua rintangan dapat engkau taklukkan! Memang, jalan menuju surga selalu diselimuti dengan berbagai hal yang tak mengenakkan.

Sadarilah, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahkan kepadamu nikmat yang agung. Tidak semua makhluk diberi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala nikmat tersebut. Ketahuilah, nikmat itu adalah akal. Di dalamnya terdapat tanda-tanda dan pelajaran yang menunjukkan betapa agungnya Penciptanya; Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita terkagum-kagum dengan teknologi komputer hari ini. Tetapi, kenapa tidak mengagumi Dzat Yang Menciptakan para penemu teknologi tersebut.

Sungguh, di dalam kenikmatan akal ini terdapat tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seluruh pujian yang hanya untuk-Mu wahai Rabbku, hingga Engkau meridhai kami. Maka kepada Allah-lah kita memohon agar kita tidak lalai dengan ayat-ayat-Nya.

Ya Allah, ajarkanlah kepada kami sesuatu yang bermanfaat bagi kami. Berikanlah manfaat kepada kami atas ilmu yang telah Engkau ajarkan. Aamiin

Sebagaimana yang aku sampaikan bahwa barangsiapa yang diberi kenikmatan waktu longgar oleh Allah, hendaknya tidak melewatkannya sedikit pun dengan menghafal Al-Qur’an. Apalagi jika waktu luang tersebut lebih dari 3 hari, alangkah lebih baiknya jika dia beri’tikaf. Sebab membuktikannya merupakan bukti terbaik dalam hal ini. Jikalau bukan karena tanggung jawabku yang begitu banyak, maka aku pun akan melaksanakannya.

Saudaraku tercinta, bersegeralah kalian untuk menghafal Al-Qur’an dalam waktu singkat! Kuatkan tekadmu dan teguhkan asamu! Berkonsentrasi dan fokuslah! Usirlah setan dan nafsu yang membelenggumu! Sesungguhnya menghafal Al-Qur’an adalah surgamu di dunia dan akhiratmu. Maka, janganlah pelit terhadap dirimu sendiri! Demi Allah, kalian akan menemukan kelezatan dan kelapangan yang tak akan kalian temui selain dalam menghafal Al-Qur’an.

Maha Suci Engkau wahai Allah. Segala pujian pun hanyalah untuk-Mu. Tiada sesembahan yang patut di sembah kecuali Engkau. Kepada-Mu kami memohon ampun dan bertaubat.

Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam kepada kekasih kami Al-Musthafa Muhammad beserta keluarganya, sahabatnya, tabiin dan juga orang-orang sesudahnya yang mengikutinya dengan baik hingga Hari Akhir. Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin.[1]

Diterjemahkan dari Kaifa Tahfazh Al-Qur’an fi Syahr, Amjad Qasim, to7af.com
Sumber : Kitab Hafal Al-Qur’an Tanpa Nyantri, Abdud Daim Al-Kahil -


Read More >>

Sepenggal Firdaus itu Bermula dari Rumah Kita

Posted by Mira 0 komentar

Oleh:
~Ustadz Anis Matta~

Renungan Keluarga dari Negeri Surga"

Kita berharap merealisasikan Indonesia sebagai Sepenggal Firdaus bagi Dunia...
Sudahkah kita berupaya menjadikan Rumah kita sebagai Surga Dunia?

Seorang Istri yang shalihah akan menjadikan Rumah tentram dan menyenangkan...
Seorang Suami yang shalih akan menjadikan Rumah aman dan nyaman...
Anak-anak yang shalih-shalihah akan menjadi permata penghias nan menyejukkan...

Bagaimana dengan Rumah Kita?
Bagaimana dengan Suami Kita?
Bagaimana dengan Istri Kita?
Bagaimana dengan Anak-anak kita?

Sudahkah kita hadirkan Surga yang menentramkan di "Rumah" kita?
Ataukah kita lebih nyaman menghiasinya dengan gemerincing harta tanpa makna?

Jadikan momentum malam ini...
...sebagai tonggak baru menghidupkan rumah kita...
...sebagai tonggak baru menyinari rumah kita...

Saling hidupkan Tarbiyah Dzatiyah dan Ruhiyah dalam Usrah Muslimah...
Saling menjaga tilawah dan mengingatkan untuk Shalat berjama'ah...
Saling menguatkan hafalan dan membiasakan shadaqah...
Saling mendukung aktifitas dakwah dan menghidupkan nuansa harakiyyah...

Kita berharap merealisasikan Indonesia sebagai Sepenggal Firdaus bagi Dunia...
Sadarlah bahwa semua berawal dari Rumah setiap kader dakwah yang ada...
Sudahkah Rumah kita menjadi syurga bagi jiwa-jiwa fana?

Semoga Allah Azza wa Jalla memberkahi ikhtiar kita...
Menjadikan Indonesia sepenggal Firdaus bagi masyarakat dunia...
Diawali dengan menjadikan Rumah kita sebagai Surga bagi penghuninya...
Rumah yang berfungsi sebagai Busur Panah yang kokoh dan perkasa...
Ladang Penyemaian yang kelak menghasilkan anak-anak panah peradaban...
Anak panah yang berjiwa ksatria...
Penghulu Gerak dan Kerja Dakwah...
Yang siap dilepaskan mengoyak sendi-sendi kemungkaran dunia...

Rumah kita...Keluarga kita...Inspirasi Keluarga Penghulu Surga...

Ya Allah, jadika keluarga kami keluarga SAMARADA ( Sakinah, Mawaddah, Rahmah, dan Dakwah)...
Amiiiin Ya Mujibas Saaailiiin....

Met Beraktifitas....
Siiru 'Alaa Barokatillah...
Barakallahu fiikum jamiii'an...

Wassalam
Alfaqir Ilallah


Read More >>

Islam in Singapore

Posted by Mira 0 komentar

🌀ISLAMIC NEWS CORNER
Rabu, 18 Maret 2015

Tema : "🇸🇬 Islam di Singapura 🇸🇬"

Edisi INC Perdana ( Perkembangan Islam Di Belahan Dunia)

“The Little Red Dot”, adalah salah satu julukan yg melekat pada pulau kecil ini.
🌀 Dgn daerah seluas 710 km², membuat pulau ini menjadi Negara terkecil di kawasan Asia Tenggara. Dialah Singapura yg terletak diujung selatan Semenanjung Malaya. Dipisahkan oleh selat Johor dgn Malaysia dan dipisahkan dari kepulauan Riau oleh selat Singapura. Singapura kini memiliki penduduk sebanyak 5 juta jiwa. Etnis mayoritas yg menempatinya saat ini adalah Cina, sisanya adalah Melayu, India, berbagai keturunan Asia, dan Kaukasoid.

🏡 Krn letaknya yg strategis, Singapura pernah menjadi salah satu pusat Da’wah Islam di Asia Tenggara. Islam mulai masuk ke Singapura sekitar abad ke-7 Masehi. Namun, sejak awal abad ke-9 ketika terjadi imigrasi besar2an etnis Cina, maka secara otomatis perkembangan Da’wah Islam di Singapura pun tidak lagi pesat.
Saat ini sebanyak 15 % penduduk Singapura memeluk agama Islam, mayoritasnya berasal dari etnis Melayu, sisanya terdiri dari komunitas India dan Pakistan serta sejumlah kecil dari Cina, Arab dan Eurasia. Jumlah ini terbilang cukup stagnan, disebabkan sangat ketatnya peraturan mengenai Islam di negara tsb. Sbg contoh, Singapura melarang pernikahan antara orang muslim dan non muslim. Seorang laki2 non muslim dilarang menikahi wanita Muslim, kecuali wanita tsb berpindah ke Agama non muslim.

🏡 Selain itu Singapura juga sangat ketat dalam memasukkan imigran ke negaranya, Singapura akan melarang imigran muslim, kecuali utk kepentingan profesional spt belajar atau bekerja.
Sejak tahun 1968, pemerintahan Singapura membentuk Majelis Ulama Islam Singapura (MUIS), tugas utamanya ialah memberi nasehat kpd Presiden mengenai Islam. Dan sekarang MUIS-lah yg menaungi kehidupan umat Islam di Singapura.

🏡 Hal2 yg diatur oleh MUIS diantaranya,

• Syariah Court (pengadilan syariah)
• Haj Service (Pelaksanaan ibadah haji)
• Halal Sertification (Pengurusan sertifikat halal)
• Islamic Educatioan
• Zakat & Wakaf
• Mosque Management
• Madrasah Administrative.

🏡 Sebagai bagian dari Agama minoritas di Singapura, maka pelaksanaan syari’at disana tidak sebebas di Indonesia. Sbg contoh, masjid2 di Singapura hanya boleh mengumandangkan adzan dgn pengeras suara yg hanya mengarah ke dalam Masjid. Namun hal tsb tidak berlaku utk Masjid Sultan yg letaknya memang di pemukiman Arab dan India. Masjid Sultan ini merupakan salah satu Masjid terbesar dan tertua di Singapura. Utk menjumpai masjid di Singapura tidaklah semudah menjumpai masjid di Indonesia. Hal tsb dikarenakan Negara hanya mengizinkan pembangunan masjid besar. Masjid2 besar tsb diharapkan mampu menampung jama’ah dalam jumlah besar serta menyediakan berbagai fasilitas belajar. Masjid2 disana tidak hanya digunakan sbg tempat beribadah saja, namun ada juga masjid yg mengadakan kajian ba’da sholat subuh dan Magrib. Spt halnya di Indonesia, pada sore hari masjid2 disana digunakan sbg sarana belajar utk anak2. Stp dewan masjid juga menerbitkan media semacam majalah dan buletin sbg ajang da’wah dan ukhuwah sesama muslim.

🏠 Berbeda dgn di negara lainnya, para pengurus masjid digaji khusus dan memiliki ruangan pengurus eksekutif layaknya perkantoran modern.

🍴 Utk masalah makanan halal, kita tidak akan kesulitan menemukannya. Banyak restoran lokal baik yg dikelola oleh pribumi maupun etnis Arab dan India yg menyediakan makanan utk kaum muslim. Sementara utk mengecek kehalalan suatu produk, kita hanya harus mengecek adanya label halal dalam kemasan, krn MUIS mengaturnya dgn baik dan sekarang semakin banyak produk yg berlabel halal di Singapura.
🏡 Dalam hal pendidikan Islam, MUIS juga mengelola secara professional Madrasah2 yg ada di Singapura. Ada 6 madrasah yg berada dibawah naungan MUIS diantaranya,
• madrasah Al-Irsyad Al-Islamiah
• madrasah Al-Maarif Al-Islamiah
• madrasah Alsagoff Al-Islamiah
• madrasah Aljunied Al-Islamiah
• madrasah Al-Arabiah Al-Islamiah
• dan madrasah Wak Tanjong Al-Islamiah. Sama spt di Indonesia, sistem pendidikan di Madrasah menggabungkan pendidikan Islam dan ilmu2 umum. Stp Madrasah dilengkapi juga dgn tekhnologi yg memadai. Utk membiasakan murid dgn teknologi, maka tiap 2 jam murid dibebaskan utk menggunakan aplikasi dan pemberdayaan internet.

🏡 Sayangnya jenjang pendidikan Islam yg tersedia disana baru sebatas dari tingkat TK sampai Aliyah (SMA), sementara utk jenjang pendidikan tinggi belum tersedia.

🏡 Keberadaan lembaga swadaya masyarakat juga sangat berperan dalam hal memajukan umat Muslim di Singapura. Saat ini tidak kurang dari 10 LSM yg berdiri di Singapura diantaranya,
• Association of Muslim Professionals (AMP)
• Kesatuan Guru-Guru Melayu Singapura (KGMS)
• Muslim Converts Association (Darul Arqam)
• Muhammadiyah, Muslim Missionary Soceity Singapore (Jamiyah)
• Council for the Development of Singapore Muslim Community (MENDAKI)
• National University Singapore (NUS) Muslim Society, Perdaus (Persatuan dai dan ulama Singapura)
• Singapore Religious Teachers Association (Pergas)
• Mercy Relief (Center for Humanitarian)
• International Assembly of Islamic Studies (IMPIAN)
• dan Lembaga Pendidikan Alquran Singapura (LPQS).

🌾Sbg salah satu Negara destinasi wisata, di Singapura juga terdapat wisata sejarah Islam yaitu Kampung Glam. Menurut sejarahnya, kampong ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Stamford Raffles sbg pusat perdagangan bagi kepentingan the British East India Company, dan sbg hasil perjanjian dgn Sultan Hussein maka didirikanlah Kampong Glam sbg pemukiman kaum Muslim Melayu. Sultan Hussein sendiri mendirikan istananya disana pada tahun 1819, yg kini disebut Istana Kampong Glam. Istana ini setelah dipugar ber-kali2, sekarang menjadi Pusat Warisan Budaya Melayu, atau Malay Heritage Centre. Selain Kampung Glam, kita juga dapat mengunjungi Masjid Sultan. Menurut sejarah, Sultan Hussein yg mempunyai ide utk membangun Masjid tsb, maka masyarakat menamainya Masjid Sultan.

💫 Dgn berbagai keterbatasan di Singapura, namun hal tsb tidak lantas menghalangi Muslim di Singapura utk meningkatkan kualitas dirinya. Semakin lama perkembangan kualitas Muslim di Singapura semakin membaik dan menjadi potret yg mampu berkompetisi dan meningkatkan citra Islam ditengah pemandangan global yg kurang baik terhadap umat Muslim saat ini.

💫 Ketika Muslim Singapura ber-lomba2 meningkatkan kualitas hidup mereka ditengah berbagai keterbatasan, maka perlu kita pertanyakan pada diri kita, apa yg sudah kita lakukan utk memperbaiki kualitas diri dgn kebebasan yg sangat luas di negeri tercinta ini. Semoga sekelumit tentang Muslim Singapura dapat menambah semangat kita utk terus berlomba memperbaiki kualitas pribadi kita sbg seorang Muslim.

Wallahu'alaam bishshowwab

Reposted by :
Divisi Tsaqofah Islamiyah PSDM ODOJ

INC/01/18/03/2015/Divisi TSI - PSDM ODOJ


Read More >>

:::HALAL BUAT KAMI, HARAM BUAT TUAN:::

Posted by Mira Kamis, 12 Maret 2015 0 komentar

Adalah ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al Marwazi [1] ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini. Suatu ketika,setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka
“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
“tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.
“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”
“Tidak satupun”
Percakapan ini membuat Abdullah gemetar. “Apa?” ia menangis dalam mimpinya. “Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”
Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.
“Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni . Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”
“Kok bisa”
“Itu Kehendak Allah”
“Siapa orang tersebut?”
“Sa’id bin Muhafah[2], tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”
Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun.
Sepulang haji, ia tidak langsung pulang kerumah, Tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria. Sampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa’id bin Muhafah.
“Ada, ditepi kota” Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya. Sesampai disana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,
“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya Ulama itu
“Betul, siapa tuan?”
“Aku Abdullah bin Mubarak”
Said pun terharu, bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”
Sejenak Ulama itukebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya iapun menceritakan perihal mimpinya.
“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?”
“Wah saya sendiri tidak tahu!”
“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini
Maka Sa’id bin Muhafah bercerita.
“Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar
Labbaika Allahumma labbaika.
Labbaika la syarika laka labbaika.
Innal hamda wanni’mata laka wal mulka.
laa syarika laka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Segala ni’mat dan puji adalah kepunyanMu dan kekuasaanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis
Ya allah aku rindu Mekah
Ya Allah aku rindu melihat kabah
Ijinkan aku datang…..ijinkan aku datang ya Allah
Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan.
Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350 dirham, cukup untuk saya berhaji
“Saya sudah siap berhaji”
“Tapi anda batal berangkat haji”
“Benar”
“Apa yang terjadi?”
“Istri saya hami, dan sering nyidam. Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”
“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?
“ ya sayang”
“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku”
Ustaz, sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh.
Disitu ada seorang janda dan enam anaknya.
Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit.
Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya
Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan “ tidak boleh tuan”
“Dijual berapapun akan saya beli”
“ Makanan itu tidak dijual, tuan” katanya sambil berlinang mata
Akhirnya saya tanya kenapa?
Sambil menangis, janda itu berkata “daging ini halal intuk kami dan haram untuk tuan” katanya.
Dalam hati saya: Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim? Karena itu saya mendesaknya lagi “Kenapa?”
“Sudah beberapa hari ini kami tidak m [dipotong oleh WhatsApp]


Read More >>

Cara Masuk Surga Sekeluarga

Posted by Mira Senin, 09 Maret 2015 0 komentar

Oleh: Ustadz Bachtiar Nasir

1. Coba suatu hari ingatkan seluruh anggota keluarga begini; "Kita kerjasama agar masuk surga sekeluarga yuk?"

2. Bagaimana caranya?. Lihat surat Ath Thur 25-26.

Para penghuni Surga membocorkan rahasianya bagaimana cara masuk Surga sekeluarga. Mau tau?

3. Ceritanya penghuni Surga saling bercengkrama berhadap-hadapan, masing-masing bertanya jawab bagaimana keluarga kalian dulu?, koq bisa masuk Surga?,

4. Jawabnya seragam; "Kami bisa masuk Surga karena dulu di Dunia, dikeluarga kami saling mengingatkan satu sama lain tentang siksa pedih Neraka".

5. Karenanya Visi rumah tangga orang beriman adalah; "Peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa Neraka, (At Tahrim; 6). .

6. Rumahku Surgaku, akan terjadi jika masing-masing anggota keluarga memelihara dirinya dan mengingatkan anggota keluarga lainnya dari siksa Neraka.

7. Siapa yang tak sedih jika ada salah seorg anggota keluarganya (ayah, ibu, kakak atau adik) terjerumus ke lingkungan siksa "Neraka"?.

8. Setiap anggota keluarga pasti sangat sedih jika Bahtera Keluarga pecah dan karam akibat terpaan gelombang kehidupan dunia yang mematikan.

9. Agar masuk Surga sekeluarga, ingatkan anggota keluarga kita yang sedang khilaf berbuat dosa atau lalaikan perintah Allah, jangan dibiarkan.

10. Jangan kecewa kalau peringatan kita diabaikan, atau malah dilecehkan, karena dakwah di tengah keluarga kadang lebih berat, jangan lupa doakan.

11. Nabi Nuh alaihissalam tak pernah bosan mengingatkan anaknya yg tersesat, Nuh alaihissalam terus mendoakannya sampai akhirnya Allah tenggelamkan Kan'an.

12. Nabi Luth alaihissalam   pernah berhenti memperingatkan isterinya yang membangkang, sampai akhirnya Allah binasakan isterinya bersama kaum Sodom.

13. Asiah binti Muzahim, tertatih-tatih peringatkan suaminya Fir'aun, konsisten mendidik Masyithah & Musa alaihissalam, akhirnya Asiah yang dibunuh Fir'aun.

14. Habil tak pernah takut mengingatkan dan menasehati kakaknya Qabil, rasa iri dan dengki berkecamuk sampai akhirnya Habil dibunuh Qabil.

15. Agar bisa masuk Surga   perlu perjuangan dan pengorbanan yang besar, selain itu kesabaran dan konsistensi juga harus dilakukan.

16. Ingatkan suami agar bekerja ditempat yang halal, jangan bawa pulang penghasilan yg haram, krn akan jadi bahan bakar neraka Rumah Tangga.

17. Ingatkan isteri agar memperhatikan Pola Konsumsi Halal untuk keluarga, anak-anak akan susah diajak taat dan ibadah jika mengkonsumsi yang haram.

18. Ingatkan anak-anak bahwa bahan bakar Neraka adalah Batu dan Manusia, jangan sampai salah seorang dari kita jadi bahan bakarnya Neraka.

19. Ceritakan bahwa penjaga Neraka adalah Para Malaikat Perkasa yang kuat dan kasar, mereka tak pernah khianati Allah & pasti laksanakan perintahNYA.

Akhirnya jangan lupa berdoa: rabbanaa hablanaa min ajwaajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a'yun wa ja'alnaa lil muttaqiinaa imaamaan. Aamin.

Semoga bermanfaat keluarga kita masing-masing dan buat kita smua. Aamiin.

Silahkan kalau mau SHARE...


Read More >>

Kisah Inspirasi

Posted by Mira Sabtu, 07 Maret 2015 0 komentar

copas dari ust Ahmad F Okbah.

Usai maghrib saya kedatangan tamu dirumah.

“ Assalamualaikum “ sapanya ketika sampai didepan pintu
“ Waalaikum salam “ Jawab saya sedikit kaget karena tidak mengenal tamu ini.” Anda siapa? “ tanya saya
“ Saya Sobari .“ katanya dengan wajah diliput senyum. "Bapak pengurus Masjid?
“ Ya. Betul Pak. Ada apa ? Apa yang dapat saya bantu “
“ Saya tadi melewati masjid yang sedang dibangun. Orang disekitar masjid meminta saya untuk menemui bapak ? “
“ Ada apa ?
“ saya ingin memberikan sadakah untuk penyelesaian pembangunan masjid “ katanya dengan tetap diliput senyum.
Saya memperhatikan penampilan orang ini. Tidak nampak dia memiliki kemampuan untuk bersedekah. Saya lirik diluar , tidak ada nampak kendaraan diparkir. Pasti orang ini datang dengan angkutan umum atau beca. Mungkin orang ini gila. Atau hanya ingin mempermainkan emosi saya.
Ya karena sudah hampir empat tahun masjid itu tidak pernah selesai. Sementara saya sebagai ketua Panitia Pembangunan Masjid sudah bosan mengajak masyarakat untuk berinfaq atau bersedekah. Tapi hasilnya hanya uang kecil yang terkumpul didalam kotak amal. Sementara kotak amal yang diletakkan disetiap sudut pasar atau rumah makan hanya menghasilkan uang tidak seberapa. Padahal masyarakat yang ada disekitar masjid ini terdiri dari para pedagang yang rata rata mempunyai omzet Rp. 3 juta perhari !
“ bagaimana Pak ? Kenapa bapak diam ?" tegurnya yang membuyarkan lamunanku.
“ Eh , iya.Pak ehm..berapa bapak mau sumbang ?" tanya saya masih diliput rasa tidak percaya.
“ Boleh saya tau ? berapa dana diperlukan untuk menyelesaikan masjid itu “ tanyanya dengan tenang. Pertanyaan yang lagi lagi membuat saya hilang hasrat untuk bicara banyak sama tamu ini. Dia pasti orang gila.
“ ya.. kita butuh dana sebesar Rp. 300 juta “ jawabku. Berharap orang itu cepat berlalu.
“ Baik, pak. Besok kalau bapak ada waktu , saya tunggu di Pengadilan Agama. Saya akan memberikan sadakah dihadapa hakim Agama.” Katanya tenang. “ jam berapa Bapak ada waktu ? “ lanjutnya
“ ya liat besok aja ya pak “ jawabku. Berharap orang itu cepat berlalu. Karena aku harus memimpin sholat isya dimasjid.
“ Baiklah , Ini nomor telp rumah saya. Kalau bapak siap , hubungi saya “ katanya. “ Permisi saya pamit dulu. Rumah saya jauh. “lanjutnya sambil berdiri dan berlalu. Baru saya sadar , tamu ini tidak saya tawarkan minum.
Setelah usai sholat Isa. Secara tidak sengaja saya melontarkan cerita kedatangan tamu kerumah kepada pengurus Masjid. Tanggapan mereka sama seperti saya. Orang itu gila dan tidak perlu dilayani. Karena besok semua pengurus punya banyak kesibukan, yang tidak mungkin meluangkan waktu untuk datang ke Pengadilan Agama.
Keesokan harinya. salah satu pengurus meminta saya untuk menemaninya ke show room mobil. Dia hendak menebus indent kendaraan yang dipesannya sejak empat bulan lalu. Karena lokasi show room tidak begitu jauh dari Kantor Pengadilan Agama maka saya tawarkan kepada teman ini untuk mampir ke Pengadilan. Dia sedikit sungkan tapi akhirnya setuju.
Langsung saya menghubungi orang yang akan menyumbang itu melalui cell phone kerumahnya. Dia langsung menyanggupi untuk datang. Berjanji jam 11 siang sudah sampai di Kantor Pengadilan.
“ Baiklah. Tapi saya tidak mau tunggu terlalu lama di kantor pengadilan itu. Lewat setengah jam anda tidak datang , saya akan pulang . “ kata saya tegas. Karena sebenarnya saya masih sangsi pada orang ini.
“ Insha Allah “ begitu jawabnya.
Tepat jam 11 saya dan teman sudah datang di pengadilan Agama. Tapi orang yang akan menyumbang belum juga datang. Lewat lima menit , Orang yang akan menyumbang itu datang dengan menumpang angkutan BECAK yang masuk langsung kedalam halaman Pengadilan. Bajunya sangat sederhana.
Teman saya yang melihat pemandangan itu , langsung tersenyum kecut.Bagaimana mungkin dia bisa menutup kekurangan pembangunan masjid
“ Mungkin kita yang gila. Mau-maunya nungguin dia.Tapi ya sudahlah , kita liat aja “ gerutu teman saya kala melihat kedatangan orang itu.
“ Assalamualaikum “ sapanya ketika sesampai didalam menjumpai kami.
“ Ya , Bagaimana Pak. Apakah bapak sudah bawa uangnya. “ tanya teman saya langsung kepokok persoalan.
“ Ini , uangnya “ katanya sambil memperlihatkan kantong semen ditangannya. “ mari kita menemui petugas untuk membuat akta penyerahan sumbangan ini. Maaf, bukan saya tidak percaya tapi ini perlu sebagaimama ajaran Alquran menyebutkan bahwa segala sesuatunya harus tertulis. “ katanya. Sambil melangkah kedalam menemui petugas pengadilan.
Tanpa banyak kata kata, orang ini langsung menyerahkan tumpukan uang dihadapan petugas pengadilan. Petugas itu menghitung. Jumlahnya 300 jt ! Petugas itu kemudian menyerahkan formulir untuk kami isi. Kemudian setelah tandatangani formulir itu ,maka uangpun pindah ketangan kami.
“ Pak , Cukuplah Bapak-Bapak sebagai penitia dan Pak Hakim yang mengetahuinya. Saya menyumbang karena Allah” katanya ketika akan pamit berlalu.
Melihat situasi yang diluar dugaan kami maka timbul rasa malu dan rendah dihadapan orang ini.Ternyata dia menunjukan kemuliaannya. Sementara kami dari awal meremehkan dan memandang sebelah mata padanya.“ Mengapa bapak ikhlas menyumbang uang sebanyak ini. Sementara saya lihat bapak , maaf terlihat sangat sederhana. Mobilpun bapak tidak punya. “ tanya teman saya dengan keheranan.
“ Saya merasa sangat kaya. Karena Allah memberikan saya qalbu yang dapat memahami Ayat ayat Alquran. Cobalah anda bayangkan. Bila uang itu saya belikan kendaraan , maka manfaatnya hanya seusia kendaraan itu. Bila saya membangun rumah mewah maka nikmatnya hanya untuk dipandang. Tapi bila saya gunakan harta untuk berjuang dijalan Allah demi kepentingan Ummat , maka manfaatnya tidak akan pernah habis. “ Demikian jawabnya dengan sangat sederhana tapi begitu menyentuh.
“ Apa pekerjaan Bapak “ tanya teman saya.
“ saya petani Kopi. Alhamdulillah dari hasil kebun Kopi , lima anak saya semua sudah menjadi sarjana dan sekarang mereka hidup sejahtera. Lima limanya sudah berkeluarga. Alhamdulillah, semua Anak dan mantu saya sudah menunaikan haji.”
“ Bapak memang sangat beruntung. Apa resepnya hingga bapak dapat mendidik anak yang sholeh” tanya saya.
" Resepnya adalah dekatlah kepada Allah. Cintailah Allah. Cintailah semua yang diamanahkannya kepada kita. Dan berkorbanlah untuk itu. Bukankah anak, istri , lingkungan dan syiar agama adalah amanah Allah kepada kita semua. Bila kita sudah mencintai Allah dengan hati dan dibuktikan dengan perbuatan maka selanjutnya hidup kita akan dijamin oleh Allah. Apakah ada yang paling bernilai didunia ini dibanding kecintaan Allah kepada kita... “
Dia berlalu dengan menumpang becak. Sementara saya dan teman saya tak berani mendahului becak yang ditumpanginya. Toyota Kijang merek terbaru yang baru saya beli bulan lalu serasa tak mampu melewati becak itu .Saya malu. Malu dengan kerendahan diri saya dihadapan orang yang tawadhu namun ikhlas berjuang karena Allah. Mungkin pengahasilan saya lebih besar darinya. Tapi merasa belum seikhlas dia. Saya menjadi merasa tak pantas menyebut diri ini mencintai Allah.

Sumber: sebagaimana diceritakan oleh hamba Allah.


Read More >>

KISAH CERDIKNYA SEORANG PEMUDA YANG IKHLAS

Posted by Mira 0 komentar

Yang menyaksikan kisah ini berkata :
Suatu hari aku di Mekah di salah satu supermarket. Setelah aku selesai memilih barang-barang yang hendak aku beli dan aku masukan ke kereta barang maka akupun menuju tempat salah satu kashir untuk ngantri membayar. Didepanku ada seorang wanita bersama dua putri kecilnya, dan sebelum mereka ada seorang pemuda yang persis di hadapanku di posisi antrian.

Aku perhatikan ternyata setelah menghitung lalu sang kashir mengatakan, "Totalnya 145 real". Lalu sang wanitapun memasukan tangannya ke tas kecilnya untuk mencari-cari uang, ternyata ia hanya mendapatkan pecahan 50 realan dan beberapa lembar pecahan sepuluhan realan. Aku juga melihat kedua putrinya juga sibuk mengumpulkan uang pecahan realan miliki mereka berdua hingga akhirnya terkumpulah uang mereka 125 real. Maka nampaklah ibu mereka berdua kebingungan dan mulailah sang ibu mengembalikan sebagian barang-barang yang telah dibelinya. Salah seorang putrinya berkata, "Bu.., yang ini kami tidak jadi beli, tidak penting bu..".

Tiba-tiba aku melihat sang pemuda yang berdiri persis di belakang mereka melemparkan selembar uang 50 realan di samping sang wanita dengan sembunyi-sembunyi dan cepat. Lalu sang pemuda tersebut segera berbicara kepada sang wanita dengan penuh kesopanan dan ketenangan seraya berkata, "Ukhti, perhatikan, mungkin uang 50 realan ini jatuh dari tas kecilmu…".

Lalu sang pemuda menunduk dan mengambil uang 50 realan teresbut dari lantai lalu ia berikan kepada sang wanita. Sang wanitapun berterima kasih kepadanya lalu melanjutkan pembayaran barang ke kashir, kemudian wanita itupun pergi.

Setelah sang pemuda menyelesaikan pembayaran barang belanjaannya di kashir iapun segera pergi tanpa melirik ke belakang seakan-akan ia kabur melarikan diri. Akupun segera menyusulnya lalu aku berkata, "Akhi…sebentar dulu…!, aku ingin berbicara denganmu sebentar". Lalu aku bertanya kepadanya, "Demi Allah, bagaimana kau punya ide yang cepat dan cemerlang seperti tadi?"

Tentunya pada mulanya sang pemuda berusaha mengingkari apa yang telah ia lakukan, akan tetapi setelah aku kabarkan kepadanya bahwa aku telah menyaksikan semuanya, dan aku menenangkannya dan menjelaskan bahwasanya aku bukanlah penduduk Mekah, aku hanya menunaikan ibadah umroh dan aku akan segera kembali ke negeriku, dan kemungkinan besar aku tidak akan melihatnya lagi.

Lalu iapun berkata, "Saudaraku, demi Allah aku tadi bingung juga, apa yang harus aku lakukan, selama dua menit tatkala sang wanita dan kedua putrinya berusaha mengumpulkan uang mereka untuk membayar kashir…, akan tetapi Robmu Allah subhaanahu wa ta'aala mengilhamkan kepadaku apa yang telah aku lakukan tadi, agar aku tidak menjadikan sang wanita malu dihadapan kedua putrinya… Demi Allah, saya mohon agar engkau tidak bertanya-tanya lagi dan biarkan aku pergi".

Aku berkata kepadanya, "Wahai saudaraku, aku berharap engkau termasuk dari orang-orang yang Allah berfirman tentang mereka :

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى (٥) وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى (٦) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى (٧)

"Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah" (QS Al-Lail 5-7)

Lalu sang pemuda itupun menangis, lalu meminta izin kepadaku dan berjalan menuju mobilnya sambil menutup wajahnya.

[Sumber:Ustadz Firanda Andirja]

Semoga Bermanfaat ...
Silahkan saudara-saudariku yang baik, yang mau share atau co-pas, dengan senang hati. Semoga bermanfaat. Semoga pula Allah Ta'ala berikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, yang mengajarkan dan yang mengamalkan… Aamiin, Aamiin, Aamiin ya Allah ya Rabbal’alamin …


Read More >>

Dakwah Dusta

Posted by Mira 0 komentar

Ada sebuah kisah cantik yang dikutip oleh Syaikh ’Abdullah Nashih ’Ulwan dalam Taujih Ruhiyah-nya. Kisah menarik ini, atau yang semakna dengannya juga termaktub dalam karya agung Ibnul Qayyim Al Jauziyah yang khusus membahas para pencinta dan pemendam rindu, Raudhatul Muhibbin.

Ini kisah tentang seorang gadis yang sebegitu cantiknya. Dialah sang bunga di sebuah kota yang harumnya semerbak hingga negeri-negeri tetangga. Tak banyak yang pernah melihat wajahnya, sedikit yang pernah mendengar suaranya, dan bisa dihitung jari orang yang pernah berurusan dengannya. Dia seorang pemilik kecantikan yang terjaga bagaikan bidadari di taman surga.

Sebagaimana wajarnya, sang gadis juga memendam cinta. Cinta itu tumbuh, anehnya, kepada seorang pemuda yang belum pernah dilihatnya, belum pernah dia dengar suaranya, dan belum tergambar wujudnya dalam benak. Hanya karena kabar. Hanya karena cerita yang beredar. Bahwa pemuda ini tampan bagai Nabi Yusuf zaman ini. Bahwa akhlaqnya suci. Bahwa ilmunya tinggi. Bahwa keshalihannya membuat iri. Bahwa ketaqwaannya telah berulangkali teruji. Namanya kerap muncul dalam pembicaraan dan doa para ibu yang merindukan menantu.

Gadis pujaan itu telah kasmaran sejak didengarnya sang bibi berkisah tentang pemuda idaman. Tetapi begitulah, cinta itu terpisah oleh jarak, terkekang oleh waktu, tersekat oleh rasa asing dan ragu. Hingga hari itu pun tiba. Sang pemuda berkunjung ke kota si gadis untuk sebuah urusan. Dan cinta sang gadis tak lagi bisa menunggu. Ia telah terbakar rindu pada sosok yang bayangannya mengisi ruang hati. Meski tak pasti adakah benar yang ia bayangkan tentang matanya, tentang alisnya, tentang lesung pipitnya, tentang ketegapannya, tentang semuanya. Meski tak pasti apakah cintanya bersambut sama.

Maka ditulisnyalah surat itu, memohon bertemu.

Dan ia mendapat jawaban. ”Ya”, katanya.

Akhirnya mereka bertemu di satu tempat yang disepakati. Berdua saja. Awal-awal tak ada kata. Tapi bayangan masing-masing telah merasuk jauh menembus mata, menghadirkan rasa tak karuan dalam dada. Dan sang gadis yang mendapati bahwa apa yang ia bayangkan tak seberapa dibanding aslinya; kesantunannya, kelembutan suaranya, kegagahan sikapnya. Ia berkeringat dingin. Tapi diberanikannya bicara, karena demikianlah kebiasaan yang ada pada keluarganya.

”Maha Suci Allah”, kata si gadis sambil sekilas kembali memandang, ”Yang telah menganugerahi engkau wajah yang begitu tampan.”

Sang pemuda tersenyum. Ia menundukkan wajahnya. ”Andai saja kau lihat aku”, katanya, ”Sesudah tiga hari dikuburkan. Ketika cacing berpesta membusukkannya. Ketika ulat-ulat bersarang di mata. Ketika hancur wajah menjadi busuk bernanah. Anugerah ini begitu sementara. Janganlah kau tertipu olehnya.”

”Betapa inginnya aku”, kata si gadis, ”Meletakkan jemariku dalam genggaman tanganmu.”

Sang pemuda berkeringat dingin mendengarnya. Ia menjawab sambil tetap menunduk memejamkan mata. ”Tak kurang inginnya aku berbuat lebih dari itu. Tetapi coba bayangkan, kulit kita adalah api neraka; yang satu bagi yang lainnya. Tak berhak saling disentuhkan. Karena di akhirat kelak hanya akan menjadi rasa sakit. dan penyesalan yang tak berkesudahan.”

Si gadis ikut tertunduk. ”Tapi tahukah engkau”, katanya melanjutkan, ”Telah lama aku dilanda rindu, takut, dan sedih. Telah lama aku merindukan saat aku bisa meletakkan kepalaku di dadamu yang berdegub. Agar berkurang beban-beban. Agar Allah menghapus kesempitan dan kesusahan.”

”Jangan lakukan itu kecuali dengan haknya”, kata si pemuda. ”Sungguh kawan-kawan akrab pada hari kiamat satu sama lain akan menjadi seteru. Kecuali mereka yang bertaqwa.”

Kita cukupkan sampai di sini sang kisah. Mari kita dengar komentar Syaikh ’Abdullah Nashih ’Ulwan tentangnya. ”Apa yang kita pelajari dari kisah ini?”, demikian beliau bertanya. ”Sebuah kisah yang indah. Sarat dengan ’ibrah dan pelajaran. Kita lihat bahwa sang pemuda demikian fasih membimbing si gadis untuk menghayati kesucian dan ketaqwaan kepada Allah.”

”Tapi”, kata beliau memberi catatan. ”Dalam kisah indah ini KITA TANPA SADAR MELUPAKAN satu hal. Bahwa sang pemuda dan gadis melakukan pelanggaran syari’at. Bahwa sang pemuda mencampuradukkan kebenaran dan kebathilan. Bahwa ia meniupkan nafas da’wah dalam atmosfer yang ternoda. Dan dampaknya bisa kita lihat dalam kisah; SANG GADIS SAMA SEKALI TAK MENGINDAHKAN DAKWAHNYA. Bahkan ia makin berani dalam kata-kata; mengajukan permintaan-permintaan yang makin meninggi tingkat bahayanya dalam pandangan syari’at Allah.

Ya. Dia sama sekali tak memperhatikan isi kalimat da’wah sang pemuda. Buktinya, kalimatnya makin berani dan menimbulkan syahwat dalam hati. MULA-MULA hanya mengagumi wajah. LALU membayangkan tangan bergandengan, jemarinya menyatu bertautan. KEMUDIAN membayangkan berbaring dalam pelukan. Subhanallah, BAGAIMANA JIKA PERCAKAPAN DITERUSKAN TANPA BATAS WAKTU?

"KESALAHAN ITU", kata Syaikh ’Abdullah Nashih ’Ulwan memungkasi, "TELAH TERJADI SEJAK AWAL". Apa itu? "MEREKA BERKHALWAT! Mereka tak mengindahkan peringatan syari’at dan pesan Sang Nabi tentang hal yang satu ini".

Ya. MEREKA BERKHALWAT! BERSEPI BERDUAAN. Ya. Sang pemuda memang sedang berda’wah. Tapi meminjam istilah salah seorang Akh yang paling saya cintai dalam ’surat cinta’-nya yang masih saya simpan hingga kini, ini adalah "DAKWAH DUSTA!" Dakwah dusta. Dakwah dusta. Di jalan cinta para pejuang, mari kita hati-hati terhadap jebakan syaithan. Karena yang tampak indah selalu harus diperiksa dengan ukuran kebenaran.

Penulis: Ust. Salim Akhukum Fillah
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Komentar Admin:
Berkhalwat dalam kondisi seperti di atas (ketemua berduaan) memang akan sulit kita jumpai di tengah-tengah para aktivis dakwah saat ini. Bukan karena mereka telah selamat dari fitnah, tapi karena syaitan telah membantu mereka membungkus khalwat tersebut dengan sesuatu yang dianggap biasa saja, yakni berkhalwat via sms-an, telponan, chatting-an, dan cara lain yang semacam. Di sanalah tempat mereka saling bernasihat satu sama lain, namun diiringi dengan candaan-candaan yang membuat pipi memerah jambu, "senyum-senyum tak jelas" kata teman yang berada di sampingnya. Inilah modus baru yg sedang tren belakangan ini. Kita berharap semoga Allah senantiasa menjaga hati-hati kita dari perbuatan-perbuatan yang terlarang, yang justru dapat menjadi sebab dakwah ini tidak mendapat pertolongan dari Allah, tersebab para pengusungnya yang tidak memenuhi syarat sebagai orang-orang yang berhak mendapat pertolongan karena maksiat yang telah hatinya. Na'uudzubillahi min dzaalik.


Read More >>

dari Umar Ibn Khatab

Posted by Mira 0 komentar

Bismillah.

Umar Bin Khattab pernah berkata : Aku tidak mau hidup lama di dunia yang fana ini, kecuali karena tiga hal : Keindahan berdakwah dan berjihad di jalan-Nya. Repotnya bangun dan berdiri untuk Qiyamul Lail. Dan indahnya bertemu dengan sahabat-sahabat seiman.

Mungkin kisah berikut ini mampu mengawal perasaan kita. Betapa ukhuwah itu merupakan penanda iman kita.

Semenjak Rasulullah wafat, Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan adzan lagi.

Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata : Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.

Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan.

Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.

Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya : Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?

Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Rasulullah.

Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Rasulullah, pada sang kekasih.

Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Rasulullah Hasan dan Husein. Dengan mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut.

Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal : Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek kami.

Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon kepada Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.

Bilal pun memenuhi permintaan itu.

Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah masih hidup.

Mulailah dia mengumandangkan adzan.

Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali.

Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.

Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan.

Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Rasulullah, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah diantara mereka.

Hari itu adalah adzan pertama dan terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah wafat. Adzan yang tak bisa dirampungkan.

Bayangkan kita seolah sedang hidup bersama di tengah-tengah mereka.

Hamba-hamba Allah yang selalu terhubung dengan langit dan merasakan indahnya ukhuwah dalam kebenaran dan kemuliaan.

Maka jika masih ada batas dalam perjalanan ukhuwah kita, bisa dipastikan kita telah gagal menggenggam makna ukhuwah yang sebenarnya.

Ada sebuah nasihat dari Ibnul Qoyyim Al Jauziyah : Ukhuwah itu hanya sekedar buah dari keimanan kita kepada Allah.

Jadi jika ukhuwahnya bermasalah mari kita evaluasi keimanan kita kepada-Nya.

Efek dari hubungan baik kita dengan yang ada di langit secara langsung berefek pada baiknya keterhubungan kita dengan bumi.

Dalam sebuah kutipan ada yang mengingatkan kepada kita : Sebesar  cintamu pada Allah, sebesar itu pula cinta orang lain kepadamu. Sebesar ketakutanmu akan murka Allah, sebesar itu pula keseganan orang lain terhadapmu.


Read More >>
Trik SEO Terbaru support Online Shop Baju Wanita - Original design by Bamz | Copyright of WARNA WARNI HIDUP.