Genpro Majalengka

Posted by Mira Selasa, 29 Maret 2016 0 komentar

Ruhiyah seseorang diuji dg 2 hal:
1. Kemudahan
2. Kesusahan

Surah muzammil 1-12 perintah utk qiyamullail, seorang dai generasi sahabat diperintahkan wajib utk tahajud selama setahun.
Bagian 2, Allah memberi rukhsoh menjadikan hukum sunnah untuk qiyamullail..

Amalan yg meningkatkan ruhiyah:
1. Tilawah dan tadabur
2. Shalat wajib dan sunnah.. 17wajib+10rawatib+4dhuha+11qiyamullail=42rakaat (ideal)
3. Dzikir mutlak


Read More >>

Propaganda LGBT ada di COMIC 8 MOVIE

Posted by Mira Kamis, 24 Maret 2016 0 komentar

#copas dari grup

Aku belom nonton filmnya .. tp ada baiknya anak2 kita ga usah nonton film komik 8 :
Comic 8, LGBT, Pornografi, dan demoralisasi
Bantu share ya, dari grup sebelah

“Itu remote bom atau vibrator?”
Itu salah satu dialog di akhir film comic 8.
Remote bom dalam comic 8 dirancang berbentuk panjang seperti kemaluan pria, hingga pertanyaan itu muncul, “Itu remote bom atau vibrator?”
Setahu saya, belum pernah ada film Indonesia bahkan film barat umum non blue, apalagi film segala umur, yang memperkenalkan vibrator atau sex tool untuk wanita yang ingin memuaskan diri sendiri. Dan itu ditonton oleh jutaan anak Indonesia dan gadis berjilbab, anak anak kita.
“Pak vibrator itu apa sih?” tanya seorang anak di sebelah saya kepada Bapaknya. Yang ditanya tertunduk malu, bingung harus menjelaskan apa.
Adegan lain ketika bom meledak. Satpam terlempar dan jatuh dalam posisi meniban Indro yang sedang jatuh juga. Dua duanya nungging dan menumpuk seperti posisi seperti anjing kawin atau dog style.
Lalu Indro yang ditiban dari belakang berujar, “Kamu biasa posisi dari belakang, ya?”
Ya, kali ini anak-anak kita diajarkan posisi seksual dog style, hanya saja dalam hal ini pria dengan pria. Apakah ini propaganda LGBT?

Adegan lain Nikita Mirzani melahirkan.
Anggota komika dengan sigap mencoba proses melahirkan. Nikita dengan posisi kaki terbuka tergeletak di meja.  Dengan shoot dari depan, pahanya sengaja diperlihatkan dengan jelas. Ernes mengambil posisi di depan Nikita - lalu membuka celana dalam Nikita. 
Apakah adegan ini layak ditonton anak-anak?
Berikutnya adegan Sophia Lachuba di kolam renang. Penonton dibiarkan membayangkan sang bintang mandi tanpa busana. Lalu ketika Panji datang Sophia naik dalam kolam renang. Penonton dibiarkan membayangkan sang bintang keluar tanpa busana, tapi hanya Panji yang bisa lihat karena kamera teralang badan Panji.
Panji menyusuri tubuh sang bintang, dan terkaget karena ternyata Sophia masih punya kemaluan pria (tidak digambarkan hanya disiratkan). Lalu sang ratu berkata bahwa dirinya adalah King Kong – pria yang duu suka dengan sang dokter (gay) tapi kini berubah menjadi wanita tapi tetap membiarkan kemaluan pria agar tetap ingat dari mana ia berasal (wanita dulunya pria).
Bukankah in propaganda transgender?

Saya tidak mengkritisi film ini sebagai mana orang lain yang menganggap film tersebut sebenarnya kurang bermuta, humornya garing, cerita yang tidak jelas, dll.

Tapi saya hanya khawatir semakin banyak yang menonton film ini, maka jutaaan anak-anak kita akan semakin percaya bahwa pornografi adalah hal biasa, perilaku menyimpang adalah hal biasa dan tragender adalah hal biasa.

Seharusnya saya bahagia karena film comic 8  berhasil membuktikan film Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Seharusnya saya bahagia melihat film Indonesia yang satu ini begitu sukses di pasaran.
Bukan hanya jilid pertama yang box office, jilid keduanya menjadi super box office.

Sayangnya semakin sukses film tersebut, mungkin demoralisasi bangsa makin marak.
Moral anak-anak Indonesia makin terancam.
Film ini menyelipkan begitu banyak unsur pornografi, LGBT dan pesan demoralisasi.

Saya hanya kasihan dengan orang tua yang begitu sulit menjaga anaknya dari redan LGBT - tiba tiba ketika anaknya ingin mendapatkan hiburan tapi justru mendapat pendidikan dini pornografi.
Begitu juga adik adik berjilbab yang didik menjaga aurat oleh orang tua dan guru, di film ini justru dididik untuk terbiasa melihat buka-bukaan adalah hal yang wajar.

Jadi pertanyaannya apakah kita rela anak-anak kita, remaja diracuni moralnya?

Film ini menganggarkan biaya iklan 8 miliar dan banyak yang tidak tahu propaganda yang diselipkan dalam film tersebut.
Jika Anda merasa bahwa ini bukan hal yang baik buat anak anak Indonesia, silakan share tulisan ini, setidaknya kita melakukan sesuatu bukan diam dan tidak berbuat apa-apa.
Jika ada yang bisa kontak KPAI, lembaga sensor atau apapun, bantu share ke sana ya.
Semoga saja pesan ini sampai ke sutradara sehingga mengevaluasi pendekatan dalam film yang punya postensi muncul ke3,4 dst.

Mohon maaf jika ada yang tersinggung, karena saya tidak tahu harus bicara pada siapa di pihak Com[disingkat oleh WhatsApp]


Read More >>

NAFSU TERSEMBUNYI

Posted by Mira Senin, 21 Maret 2016 0 komentar

🌴Inspirasi Petang 🌴

NAFSU TERSEMBUNYI 

🍞🍔🍯🍔🍞🍯🍔🍞🍯

💬Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak. Beliau bercerita:

🍂Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami. 

Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: “Berikan makanan ini kepada keluargamu.”

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. “Ambillah, beri dia makan”, kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.

Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

🍂Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan  mendatangiku.

“Hei, Abu Muhammad...! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.

“Subhanallah....!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”

“Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,” ujarnya.

“Terus?”, tanyaku keheranan.

“Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan. 
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”

🍃Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:

“Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku. Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal salih. Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.

Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku. Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. Ada semacam harapan pasti dalam diri, bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

🌒Suatu malam, aku tidur dan bermimpi. Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat. Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.

Aku juga lihat, badan mereka membesar. Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa, dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.

Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.  

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal. 

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan, sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain. Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.

Namun alangkah ruginya aku. Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. Semua itu membuat amalku tak berharga. Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.

Aku putus asa.

Aku yakin aku akan binasa. 
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, “Masihkah orang ini punya amal baik?”

“Masih...”, jawab suara lain. “Masih tersisa ini.”

Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.

Ternyata, itu HANYALAH  dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan kepada wanita fakir dan anaknya.

Habis sudah harapanku... 
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti  ini menyelamatkanku, sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun. Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.

Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku. 

Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.

Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat. Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata,
“Orang ini selamat dari siksa neraka

🌺🍄🌺🍄🌺🍄

Dari grup WA TS

🌺🍄🌺🍄🌺🍄

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Salam hangat penuh cinta karena Alloh


Read More >>

Bisnis tak wajar dari taksi/ojek online

Posted by Mira 0 komentar

Lagi heboh (lagi) soal taksi dan ojek online. Bahkan ratusan sopir taksi kemarin demo menolak taksi online.

Saya dari awal termasuk yg antipati dgn taksi dan ojek online ini. Tapi penolakan saya bukan karena mereka menggunakan teknologi. Bukan pula karena masalah mereka menyalahi perijinan, KIR, dsb. Penolakan saya karena ada sesuatu yg UNNATURAL dalam praktik bisnis taksi/ojek online ini. Sesuatu yg UNNATURAL ini merupakan bom waktu yg cepat atau lambat akan MELEDAK.

Sayangnya, para stakeholder bisa dibilang gagal melihat sesuatu yg UNNATURAL ini. Ada yg melihatnya dari sudut pandang APLIKASI. Ada yg dari sudut pandang PERIJINAN. Ada juga yg dari sudut pandang REGULASI.

BUKAN ITU inti masalah ojek online ini.

Kalo soal aplikasi, maka taksi/ojek konvensional bisa juga pake aplikasi. Bahkan Bluebird dan Ekspress juga sudah menggunakan aplikasi. Tapi mengapa bom waktu ini tidak bisa di-nonaktifkan?

Kalo soal perijinan, maka andai taksi/ojek online clear urusan perijinannya, bom waktu ini akan tetap aktif.

Kalo soal regulasi, maka andai regulasi sudah mengakomodir taksi/ojek online, bom waktu ini akan tetap aktif.

Masalahnya BUKAN ITU.

Masalahnya adalah pada HARGA YG UNNATURAL.

Biar gampang melihatnya, saya ibaratkan dengan pedagang bakso. Modal yg dibutuhkan utk 1 porsi bakso misalnya Rp.8000.
Biar dapat untung, dan pasti tukang bakso mau untung, karena tidak ada yg namanya dagang tapi tidak nyari untung, maka 1 porsi bakso dijual Rp.11.000. Ini NATURAL. Sesuai dgn hukum alam. Sesuai dgn prinsip ekonomi.

Tapi bagaimana jika tiba2 saya ikutan jual bakso tapi pakai aplikasi, dgn modal yg sama per porsi, tapi bakso saya jual Rp 4.000? Inilah yg saya sebut UNNATURAL. Tidak wajar!

Konsumen pasti dukung saya, karena harga saya murah banget. Konsumen pasti berpihak pada saya. Dan jika ada pedagang bakso lain protes, konsumen pasti akan mencibir pedagang bakso lainnya tadi. Saya dianggap jenius bisa memberikan harga murah bagi konsumen.

Tapi konsumen tidak salah. Sikap konsumen yg demikian masih NATURAL. Emang begitu hukum ekonomi.

Nah, pertanyaannya bagaimana caranya agar pedagang bakso saingan saya tetap bisa dapat untung, atau minimal tetap dapat pembeli? Apakah mereka harus pake aplikasi juga? Bisa saja mereka pakai aplikasi. Tapi mereka tidak mungkin jual dgn harga yg sama dgn saya (Rp. 4rb). Bukan itu solusinya.

Inilah masalah sebenarnya dari taksi/ojek online. Bukan soal aplikasi, bukan soal regulasi, dan bukan juga soal perijinan. Tapi soal harga yg tidak wajar. Harga ditetapkan di bawah cost produksi.

Sebenarnya pertanyaan berikutnya yg harus kita ajukan agar kita bisa mengidentifikasi apa penyebab sebenarnya dari sesuatu yg UNNATURAL ini adalah mengapa ada usaha yg bisa eksis dgn price di bawah cost? Bahkan salah satu ojek online pernah secara terang2an mengakui bahwa mereka masih merugi milyaran rupiah per bulannya. Dan itu pengakuan mereka tahun lalu. Sampai sekarang mereka tetap pasang tarif murah. Artinya, kemungkinan besar mereka pun masih merugi milyaran rupiah. Apakah ini NATURAL?

Wajar saja mereka bisa mengakuisisi pangsa pasar taksi/ojek tradisional, karena mereka tidak ambil pusing soal untung rugi! Beda dengan taksi/ojek konvensional yg tujuannya memang cari untung. Dan dari margin keuntungan itulah mereka dapat memberi makan keluarga mereka.

Pertanyaan berikutnya, darimana mereka mendapatkan dana untuk membiayai kerugian yg milyaran per bulan itu? Ternyata itu bukan dana mereka sendiri. Tapi katanya dari investor. Nah, yg namanya investor pasti motivasinya juga cari untung. Mana ada investor mau rugi. Kalo ada maka itu UNNATURAL.

Ada yg beralasan dgn mengatakan, itu ruginya di awal saja. Nanti setelah tahun ke sekian baru lah ada profitnya dan itu bisa saja terjadi setelah perusahaan merubah strategi usahanya. Dan ini wajar2 saja untuk bisnis2 yg baru mulai.

Betul. Bisnis yg baru mulai umumnya merugi dulu di awal. Tapi apakah benar pada tahun kesekian usaha2 UNNATURAL tsb akan merubah strateginya? Selain itu apakah sudah pasti akan untung setelah rubah strategi itu? Apalagi jika yg dimaksud strategi itu adalah bersaing dgn harga pasar. (Misal bakso dijual juga dgn harga 11rb?) Belum tentu.

Saya ambil contoh misalnya T*k*b*g*s. Situs iklan baris GRATIS. Didirikan tahun 2005. Tahun 2009 dibeli oleh 0L*. Dari 2005 hingga 2009 pasang iklan di t*k*b*g*s tetap gratis. Bahkan setelah dibeli oleh 0L* sampai sekarang juga tetap GRATIS.

Di awal kemunculannya banyak orang bertanya2 darimana t*k*b*g*s dapat untung. Pasang iklan tidak dipungut bayaran (walaupun ada fitur iklan premium, tapi persentase penggunanya sangat kecil). Tapi t*k*b*g*s bisa beriklan jor-joran di tv yg biayanya bisa puluhan juta per 30 detik. Darimana mereka dapat untung?

Ada yg menjawab, mereka hanya di awal saja gratis. Nanti setelah 2-3 tahun, ketika t*k*b*g*s makin dikenal, maka mereka akan ganti startegi dgn menjadi situs iklan baris berbayar.

Tapi kenyataannya, sampai sekarang, 2016, beriklan di t*k*b*g*s (yg sekarang sudah jadi 0L*) tetap gratis.
Ada lagi yg beralasan bahwa bisnis utama dari t*k*b*g*s itu bukan advertising agency. Tapi data gathering. Yg kemudian dimonitasi (monetizing/mendatangkan uang). Lalu diambillah contoh google/FB yg menyediakan berbagai layanan gratis. Dari layanan gratis tsb google/FB dapat data user berupa profil, hobi, dsb. Google/FB kemudian menampilkan iklan berdasarkan data user tsb. Pemasang iklan bayar ke google/FB. Dari sinilah google/FB dapat uang (monetizing).

Ini perumpamaan yg terlalu dipaksakan. Padahal jelas beda. Google/FB bisnis utama mereka memang advertising. Lalu mereka menyusun strategi utk bagaimana bisa menyediakan advertising service yg efektif. Masuklah mereka ke strategi data gathering.
Pasang iklan di google/fb tidak pernah GRATIS. Dari awal hingga sekarang. Karena dari situlah mereka dapat pemasukan. Satu2nya cara monetizing situs adalah dgn menyediakan space iklan berbayar.

T*k*b*g*s tidak begitu. Mereka justru menggratiskan space iklannya. Padahal monetasi situs justru dgn menyediakan space iklan berbayar. Dan buktinya sampai sekarang t*k*b*g*s tetap gratis. Lalu darimana mereka dapat uangnya? Kalo google dan fb jelas dari iklan berbayar.
Kembali lagi ke soal investor. Mengapa ternyata tetap ada INVESTOR yg bersedia membiayai padahal jelas tidak ada untungnya?
Ini UNNATURAL.

Apa yg dilakukan oleh taksi dan ojek online SAMA sebenarnya dgn apa yg dilakukan oleh t*k*b*g*s, b*rn**ga, dan sejenisnya.

Bedanya, taksi/ojek online mencoba menerapkan strategi "bisnis" (sengaja saya kasih tanda kutip karena ini bukan arti sebenarnya) yg awalnya hanya ada di dunia maya ke bisnis riil di dunia nyata. Bedanya, jenis usaha yg dipilih oleh taksi/ojek online bersinggungan langsung dengan periuk nasi pelaku usaha yg sudah lama eksis di dunia nyata tsb. Sehingha terjadilah konflik sosial.

Nah, sebenarnya "bisnis" apa sih dibalik taksi/ojek online ini, yg tadi saya juga sebutkan sudah lama ada di dunia maya?
Inilah "bisnis" nya:

Saya terjun ke usaha BAKSO BERBASIS APLIKASI. Harga bakso per porsi saya tetapkan Rp 4000. Cost produksi Rp. 8000.
Saya tidak mau rugi. Saya bikin usaha tujuannya nyari untung. Bagaimana caranya saya bisa untung dgn jualan bakso si bawah harga produksi?

Caranya:

Tahun pertama
Saya butuh modal 1 milyar. Saya cari investor yg mau invest 1 M. Sebagaimana investor umumnya yg juga bertujuan nyari untung, maka utk menarik minat mereka saya tawarkan keuntungan 20%. Artinya, saya akan kembalikan uang investor pada akhir tahun sebesar 1,2 M.
Investor dapat.
Dari 1 M, 200jt masuk kantong saya pribadi, sisanya 100jt utk modal bakso. 700 jt sisanya utk pasang iklan secara masif di tv.

Tahun kedua.
Saya punya kewajiban mengembalikan 1,2 M ke investor tahun pertama.
Darimana saya dapat uangnya, sementara bisnis bakso saya tidak mendatangkan untung? Ingat, saya jual bakso jauh di bawah harga produksi.
Caranya. Saya cari lagi investor yg mau invest 2 M. Saja janjikan keuntungan 20%. Artinya di akhir tahun kedua saya akan kembalikan 2,4 M.
Investor dapat.
Dari 2 M:
1,2 utk mengembalikan uang investor tahun pertama.
200 jt masuk kantong pribadi
100 jt utk modal bakso
500 jt utk jor2an pasang iklan lagi di tv.

Tahun ketiga, keempat dan kelima saya ulang2 lagi caranya.

Pada tahun ke 6, saya jual usaha saya seharga 100 M ke perusahaan internasional.
Atau jika saya tidak jual, saya masuk ke bursa saham, melakukan IPO. Karena usaha saya sudah banyak dikenal, maka tidak susah bagi saya menjual saham saya. Bahkan bisa jadi dalam waktu singkat harga saham perdana saya bisa berlipat ganda. Apalagi jika ada yg menggoreng saham saya.

Dari situlah saya dapat untung besar. Jadi bukan dari jualan bakso!
Soal banyak pedagang bakso gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan usaha saya, itu bukan urusan saya! Hahahaha
Mungkin ada yg tanya? Kok ada investor yg mau invest padahal pasti sebelumnya mereka mempelajari detail proposal bisnis saya dan pasti mereka tahu saya jualan di bawah cost produksi?

Jawabnya:
1. Saya berhasil meyakinkan mereka bahwa setelah beberapa bulan saya akan ganti strategi sehingga usaha saya akan mendatangkan untung berlipat. Investor tahun pertama akan lebih susah diyakinkan daripada investor tahun berikutnya. Tapi investor tahun berikutnya akan lebih mudah diyakinkan dengan adanya testimoni dari investor tahun2 sebelumnya.
Atau...
2. Mereka adalah investor "hitam" yg butuh tempat money laundering. Apa artinya membuang uang 1 M jika bisa memutihkan uangk 10 M dalam bentuk "profit" rekayasa dari jualan bakso. Apalagi jika bisa IPO.
Inilah hakikat "bisnis" saya.
------
Disclaimer:
- Tulisan saya bukan bertujuan mengajarkan model "bisnis" di atas. Saya tidak bertanggung jawab jika ada yg terinspirasi utk menjalankan model "bisnis" di atas beserta segala kerugian yg akan dialami oleh siapapun.
- Saya pribadi mengecam model "bisnis" seperti ini dan menganggapnya sebagai money game dan fraud.
- Jika ada kesamaan nama dan pelaku dalam tulisan ini dgn nama dan pelaku di dunia nyata, maka itu adalah kebetulan belaka smile emoticon


Read More >>
Trik SEO Terbaru support Online Shop Baju Wanita - Original design by Bamz | Copyright of WARNA WARNI HIDUP.