Untukmu dari mereka yang lemah

Posted by Mira Sabtu, 15 Oktober 2016 0 komentar

Saat kamu terlelap tidur, bisa jadi pintu langit diketuk puluhan do'a yang  pernah dimohonkan kebaikan untukmu....
do'a tersebut mustajab datang

dari orang faqir yang kamu tolong,  
dari orang lapar yang kamu beri makan,
dari orang sedih yang kamu bahagiakan,
dari orang yang berpapasan yang kamu beri senyuman.  
dari orang yang dihimpit kesulitan yang pernah kamu lapangkan.

maka berbagai kebaikan yang dilakukan
jangan pernah diremehkan walau
terlihat kecil....

Ibnu Qayyim AlJauziah.

     هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُم
     
"Bahwasanya kalian mendapat pertolongan dan rizki disebabkan
adanya yang lemah di antara kalian......"
(HR.Bukhari 2896)
       
Dilimpahkan pertolongan dan rizki dari Alloh,akibat ungkapan syukur dari mereka kalangan lemah yang pernah kamu bantu...
      
Dan barangsiapa yg memudahkan kesulitan seseorang yang dililit hutang,  niscaya Alloh akan memudahkan segala sesuatu baginya di dunia dan di akhirat.
(HR. Muslim 2699)


Read More >>

Welcome Home Nak... #copasgrupparenting

Posted by Mira 0 komentar

Welcome..Home, nak!

#sebuah catatan indah dari Wina Risman

Berapa anakmu?

3? 2? 1? Berapa yang sekolah?. Apa yang engkau lakukan ketika menerima mereka sepulang sekolah?

Peluk? Sapa? Mengingatkan serentetan peraturan? Mulai dr taro sepatu di tempatnya sampai, jangan lupa kerjain pe-ernya?

Berapa menit mereka boleh beristirahat sekenanya? Masih pake seragam sekolah? Atau seragam hrs sudah masuk ke tempat cucian kotor? Berapa menit? 10? 20? 30?

Pertanyaannya, berapa menit ibu sanggup tahan melihat mereka blm ganti baju dan berleyeh-leyeh baik di kamar ataupun ruangan lainnya?

Apakah mereka sempat ibu tanya?
Mungkin nanti pas makan malam..tentang bagaimana harinya? Bagaimana teman baiknya? Siapa yg menyebalkan? Susah nggak ujian? Perhatikan jawabannya, Ikut antusias pada ceritanya?

Boleh nggak menahan bertanya, berapa nilai ujian kemaren? Td pas tes hafalan, bisa nggak? Atau berkomentar ttg hal negatif yang terjadi hari ini. Bisa nggak?

Terdengar familiar?

Ya itulah kebanyakan dari kita. Termasuk juga saya, yang tidak luput dari 'terpeleset' kembali ke metode 'interview' jaman dahulu kala.

Kalau ibu-ibu NGGAK PERNAH mengalami hal diatas..Masha Allah Tabarakallah! Ibu super hebat 👍🏼

Anak zaman sekarang, nggak bisa pake metode lama. Peduli hanya pada nilai test aja, kenapa sekian bisa salah, tapi lupa pada jumlah betulnya. Mengingatkan rutinitas dan peraturan, tapi lupa merasakan, bagaimana rasanya menjadi tubuh kecil yang lelah.. Sekolah dari pagi sampai ashar terkadangnya, belum lagi persiapan sekolah itu. Dari bangun sampai rapi menjelang berangkat. Dan pulang? Bersama dengan tas yang super berat.. Berisi pe-er dan tugasan yang tidak kalah beratnya.

Mari berandai sejenak..andai anak itu kita. Maukah diperlakukan demikian? Begitu melangkah masuk ke halaman rumah, sudah disapa dengan.. "Ayoo.. Sepatunya ditaro di tempatnya, jangan lupa ganti baju...bla..bla..bla"...

"HHhhhhhh, lelahnyaaa! Blm sampe aja disambut sama rentetan perintah. Belum juga kelihatan mukanya. Nanya apa kek, senyum kek.. Jangan2.. Malah nanya ttg nilai test hari ini??"
Begitu kira-kira?

Istighfar

Saya tahu ibu-ibu semua,lelah. Capek. Sudah seharian berjibaku dengan rutinitas yang itu-itu saja, dan sepertinya tidak habis-habisnya. Iya, faham. Nggak perlu lah dapat kerjaan tambahan, nyusun sepatu dan mungut baju seragam yang bau asem yg bertebaran dimana-mana itu. Ya kan??
Cucian piring aja blm selesai semua. 😭

Tapi, sebentar! Sebentar ajaa...
Tarik nafas. Jadilah mereka. Rasailah bagaimana lelahnya tubuh kecilnya. Menggendong buku yg banyak, dan beban pelajaran yg diterima hari ini. Belum lagi setumpuk pe-er yg sudah menghantui.
Berhentilah sebentar. Tarik nafas. Atur diri. Senyuuummm... Siapkan posisi pelukan, jongkok.. Biar tingginya sama... Peluk eraaaattt, hujani dengan ciuman... Sapa dengan bilang "mamaaa kangeeen sekali sama (nama) hari ini, bagaimana harimu nak?"

Tanya

Belum tentu ia mau jawab. Ia lelah. Tapi yang pasti, ia akan tersenyum menerima semuaaa perlakuan hangat penuh cinta tersebut!

Nggak percaya?! Cobalah?

Wagu? Aneh? Canggung?
Ah, itu kan karena belum terbiasa
Ala bisa karena biasa...

Bagi yang sudah melakukan ini semuaa.. Alhamdulillah!
Bagi yg belum, yuk kita coba! Dan lihat perbedaannya!

Bagi yang masih suka 'terpeleset' seperti saya, banyak -banyak istighfar dan coba lagi aja 😄. Sampai terbiasa.

Insha Allah kita bisa!
Semangaat 💪🏼💪🏼💪🏼

Untuk para ayah, kalau mau sampe rumah, kami tahu engkau lelah, tarik nafas dan jangan lupa, siapkan senyum terindah, karena buat sang buah hati, ketika ayah pulang ke rumah, mereka sambut bagaikan superhero yang paling ternama.

Insha Allah kita bisa. Demi sang buah hati.
Bukankah jika kita tua nanti, begitu pula sambutan yang kita harapkan dari mereka nanti??

Senyum. Pelukan. Tanyakan.. Bagaimana harimu hari ini nak?

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

*tidak perlu izin share, jika dirasa bermanfaat 😊🙏🏻


Read More >>

Keberkahan Gaji #copasgrup

Posted by Mira 0 komentar

Seseorang datang kepada Imam  Syafi’i mengadukan tentang kesempitan hidup yang ia alami. Dia memberi tahukan bahwa ia bekerja sebagai orang upahan dengan gaji 5 dirham. Dan gaji itu tidak mencukupinya.

Namun anehnya, Imam Syafi’i justru menyuruh dia untuk menemui orang yang mengupahnya supaya mengurangi gajinya menjadi 4 dirham. Orang itu pergi melaksanakan perintah Imam Syafi’i sekalipun ia tidak paham apa maksud dari perintah itu.

Setelah berlalu beberapa lama orang itu datang lagi kepada Imam Syafi’i mengadukan tentang kehidupannya yang tidak ada kemajuan. Lalu Imam Syafi’i memerintahkannya untuk kembali menemui orang yang mengupahnya dan minta untuk mengurangi lagi gajinya menjadi 3 dirham. Orang itupun pergi melaksanakan anjuran Imam Syafi’i dengan perasaan sangat heran.

Setelah berlalu sekian hari orang itu kembali lagi menemui Imam Syafi’i dan berterima kasih atas nasehatnya. Ia menceritakan bahwa uang 3 dirham justru bisa menutupi seluruh kebutuhan hidupnya, bahkan hidupnya menjadi lapang. Ia menanyakan apa rahasia di balik itu semua?

Imam Syafi’i menjelaskan bahwa pekerjaan yang ia jalani itu tidak berhak mendapatkan upah lebih dari 3 dirham. Dan kelebihan 2 dirham itu telah mencabut keberkahan harta yang ia miliki ketika tercampur dengannya.

Lalu Imam Syafi’i membacakan sebuah sya’ir:

جمع الحرام على الحلال ليكثره
دخل الحرام على الحلال فبعثره

Dia kumpulkan yang haram dengan yang halal supaya ia menjadi banyak.

Yang harampun masuk ke dalam yang halal lalu ia merusaknya.

_____

Barangkali kisah ini bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita dalam bekerja. Jangan terlalu berharap gaji besar bila pekerjaan kita hanya sederhana. Dan jangan berbangga dulu mendapatkan gaji besar, padahal etos kerja sangat lemah atau tidak seimbang dengan gaji yang diterima.

Bila gaji yang kita terima tidak seimbang dengan kerja, artinya kita sudah menerima harta yang bukan hak kita. Itu semua akan menjadi penghalang keberkahan harta yang ada, dan mengakibatkan hisab yang berat di akhirat kelak.

Harta yang tidak berkah akan mendatangkan  permasalahan hidup yang membuat kita susah, sekalipun bertaburkan benda-benda mewah dan serba lux. Uang banyak di bank tapi setiap hari cek-cok dengan istri. Anak-anak tidak mendatangkan kebahagiaan sekalipun jumlahnya banyak. Dengan teman dan jiran sekitar tidak ada yang baikan.

Kendaraan selalu bermasalah. Ketaatan kepada Allah semakin hari semakin melemah. Pikiran hanya dunia dan dunia. Harta dan harta. Penglihatan selalu kepada orang yang lebih dalam masalah dunia. Tidak pernah puas, sekalipun mulutnya melantunkan alhamdulillah tiap menit.

Kening selalu berkerut. Satu persatu penyakitpun datang menghampir. Akhirnya gaji yang besar habis untuk cek up ke dokter sana, periksa ke klinik sini. Tidak ada yang bisa di sisihkan untuk sedekah, infak dan amal-amal sosial demi tabungan masa depan di akhirat. Menjalin silaturrahim dengan sanak keluarga pun tidak. Semakin kelihatan mewah pelitnya juga semakin menjadi. Masa bodoh dengan segala kewajiban kepada Allah. Ada kesempatan untuk shalat ya syukur, tidak ada ya tidak masalah.

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita kemampuan untuk serius dalam bekerja dan itqan, hingga rezeki kita menjadi berkah dunia dan akhirat

Semoga menjadi nasehat buat kita semua.


Read More >>

AWAS, TERGELINCIR

Posted by Mira Rabu, 12 Oktober 2016 0 komentar

"AWAS, TERGELINCIR"

#copas dari grup

Numan bin Tsabit atau yang biasa kita kenal dengan Abu Hanifah rahimahullah, atau populer disebut Imam Hanafi, pernah berpapasan dengan anak kecil yg berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).

Sang imam berkata : "Hati-hati, Nak dengan sepatu kayumu itu, jangan sampai kau tergelincir".

Bocah ini pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Abu Hanifah.

"Bolehkah saya tahu namamu, Tuan?" tanya si bocah.

"Nu'man namaku", jawab sang imam.

"O.. jadi, tuankah yang selama ini terkenal dengan gelar Al-Imam Al-A'dhom (Imam agung) itu..??", tanya si bocah.

"Bukan aku yang memberi gelar itu, Masyarakatlah yang berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku", jawab sang Imam.

"Wahai sang Imam, berhati - hatilah dengan gelarmu. Jangan sampai tuan tergelincir ke neraka karena gelar itu. Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskan mu ke dalam api yang kekal JIKA KESOMBONGAN dan KEANGKUHAN menyertainya..."

Ulama besar yang diikuti banyak umat Islam itupun tersungkur menangis menerima nasehat 'tajam' dr seorang bocah kecil...

Imam Abu Hanifah rahimahullah (Hanafi) bersyukur. Siapa sangka, peringatan yg begitu dalam maknanya, justru datang dari lidah seorang bocah...

Saudaraku tercinta...
Betapa banyak manusia yang tertipu karena JABATAN, tertipu karena KEDUDUKAN, tertipu karena GELAR atau TITEL, tertipu karena POSISI YG 'DIMULIAKAN', tertipu karena STATUS SOSIAL, tertipu karena sebutan gelar HAJI/HAJAH, USTADZ, AL MUKARROM, SYAIKH) dan sebagainya...

Mari berhati-hati dan TERUS SALING MENGINGATKAN..
Agar jangan sampai kita tergelincir...
Jangan sampai kita menjadi angkuh dan sombong karena gelar, jabatan, status sosial dan kebesaran di dunia...

Ingatlah...

"Sepasang tangan yang menarik kita kala terjatuh lebih harus kita percayai daripada seribu tangan yg menyambut kita kala tiba di puncak kesuksesan.."

Mari kita hubungi sahabat-sahabat kita...
Karena sahabat yg baik adalah lentera di kegelapan..
Kadang cahayanya baru terasa ketika dunia terasa gelap...

Ketahuilah...
"TIDAK AKAN MASUK SURGA orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi"
(Hadits Riwayat Muslim).

JANGAN MEREMEHKAN NASEHAT, WALAU DATANGNYA DR SEORANG 'BOCAH INGUSAN'.

"Undhur maa qiila wa laa tandhur man qaala" - "Perhatikan APA yg disampaikan dan jangan melihat SIAPA yg menyampaikan"

Semoga bermanfa'at.


Read More >>

Hanya diantaramu dan Allah

Posted by Mira Selasa, 11 Oktober 2016 0 komentar

It Always between You and God

Bila engkau baik… 
Orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif egoismu.
Biar begitu, tetaplah bersikap baik.

Bila engkau jujur dan berterus terang…
Orang mungkin akan menipumu.
Biar begitu, tetaplah berbuat jujur dan berterus terang.

Bila engkau sukses…
Mungkin engkau akan mendapat teman-teman palsu dan musuh-musuh sejati.
Biar begitu, tetaplah meraih sukses.

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun…
Mungkin akan dihancurkan oleh seseorang dalam semalam.
Biar begitu, tetaplah membangun.

Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagian,
Orang mungkin akan iri hati dan dengki.
Biar begitu, tetaplah berbahagia dan temukan kedamaian hati.

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini…
Mungkin akan dilupakan orang keesokan harinya.
Biar begitu, tetaplah lakukan kebaikan.

Berikan pada dunia milikmu yang terbaik…
Dan mungkin itu tak akan pernah cukup.
Biar begitu, tetaplah berikan pada dunia milikmu yang terbaik.

Ketahuilah…
Pada akhirnya…
Semua ini adalah masalah…

Antara engkau dengan Tuhanmu.
Bukan antara engkau dengan mereka.

Wallahu a’lam bishshowab


Read More >>

Sabar dan ikhlas menerima kenyataan

Posted by Mira 0 komentar

#copas dari web kata-kata hikmah


Sahabat Hikmah…

Pernahkah mengalami MUSIBAH atau COBAAN yang sangat menSAKITkan?

Mungkin suami/istrei/anak Anda sakit yang tidak bisa disembuhkan atau bahkan meninggal, atau Anda di-PHK (kerja atau cinta), bisnis bangkrut, suami/isteri selingkuh, bercerai, suami tidak mau memberi nafkah, isteri yang tidak taat, sauadara, teman atau tetangga tidak mau menyapa, orang tua, suami, teman  yang zhalim, dsb.

Apakah Anda ingin SABAR dan RIDLO menerima setiap keNYATAan,

serta tetap bisa TERSENYUM dan berbuat BAIK kepada mereka,

dan tetap berSYUKUR kepada Allah atas keNYATAan tersebut ?

Bila Anda bisa melakukan seperti itu…

berarti Anda telah melakukan hal yang menTAKJUBkan.

Karena Rasulullah bersabda dari Suhaib r.a.,

“Sungguh menTAKJUBkan perkaranya orang yang berIMAN, karena SEGALA URUSANnya adalah BAIK baginya. Dan hal yang demikian itu TIDAK AKAN terdapat KECUALI HANYA pada orang MUKMIN; yaitu jika ia mendapatkan keBAHAGIAan, ia berSYUKUR, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang TERBAIK untuknya. Dan jika ia tertimpa MUSIBAH, ia berSABAR, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal TERBAIK bagi dirinya.” (HR. Muslim)

Sahabat Hikmah…

Dari hadits di atas ternyata TIPS-nya satu, yaitu menjadi manusia berIMAN

Tetapi beriman yang seperti apa sahabat?

Yaitu menjadi orang yang berIMAN dengan 6 RUKUN IMAN (berIMAN kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitabNya, Rasul-rasul-Nya, Taqdir-Nya dan Hari Akhir) dan berIMAN dengan hal-hal berikut :

1. BerIMAN bahwa hidup di DUNIA adalah SEMENTARA, bukan sebenarnya keHIDUPan dan AKHIRAT itulah keHIDUPan yang sebenarnya dan KEKAL.

Sehingga kita akan berSABAR untuk menjalani keHIDUPan yang SEMENTARA dan menanti keHIDUPan yang KEKAL ABADI.

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan DUNIA itu hanyalah perMAINan dan suatu yang meLALAIkan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan DUNIA ini tidak lain hanyalah keSENANGan  yang MENIPU ?” (QS Al-Hadiid: 20)

“Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) SEHARI atau ½ HARI, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’ Allah berfirman, ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan SEBENTAR saja, kalau kamu mengetahui dengan sesungguhnya.’ Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menCIPTAkan kamu secara MAIN-MAIN (saja), dan bahwa kamu tidak akan diKEMBALIkan kepada Kami?” (QS Al-Mu’minuun: 112-115)

2. BerIMAN bahwa hidup di DUNIA adalah TEMPAT UJIAN (dengan keBURUKan dan keBAIKan ) dan akan diMINTA perTANGGUNGJAWABannya (kewajiban) masing-masing.

Sehingga kita akan SIAP hidup susah (yang tidak sesuai dengan keinginan )  dengan penuh pengorbanan, kita akan IKHLAS (karena Allah bukan karena orang yang kita BENCI)  tetap bisa TERSENYUM dan berbuat BAIK kepada orang yang menZHALIMi kita. Kita akan bisa mempunyai kePRIBADIan seperti para Nabi dan Rasul.

”Dialah yang menJADIkan MATI dan HIDUP, supaya Dia mengUJI kamu, siapa di antara kamu yang LEBIH BAIK amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al Mulk : 2)

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengUJI kamu dengan keBURUKan dan keBAIKan sebagai COBAAN (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (Qs. al-Anbiya’: 35).

“Tidak ada sesuatu yang dapat memperberat timbangan (kebaikan) seorang mukmin pada hari Kiamat selain kebaikan akhlaknya”. (HR. Tirmidzi)

”Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung. ” (QS Al Qalam : 4)

3. BerIMAN bahwa semua yang terjadi telah TERTULIS dalam KITAB di LAUH MAHFUZH.

”Tiada suatu BENCANA pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah TERTULIS dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) SEBELUM Kami menCIPTAkannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah MUDAH bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu JANGAN berDUKA cita terhadap apa yang LUPUT dari kamu, dan supaya kamu JANGAN TERLALU GEMBIRA terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah TIDAK MENYUKAI setiap orang yang SOMBONG lagi memBANGGAkan diri,”(QS Al-Hadiid: 22-23)

4. BerIMAN bahwa UJIAN adalah untuk mengetahui keBENARan IMAN kita.

”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka diBIARkan (saja) mengatakan: “Kami telah berIMAN”, sedang mereka tidak diUJI lagi?  Dan sesungguhnya Kami telah mengUJI orang-orang yang SEBELUM mereka, maka sesungguhnya Allah mengeTAHUi orang-orang yang BENAR dan sesungguhnya Dia mengeTAHUi orang-orang yang DUSTA.” (QS Al ’Ankabut : 2-3)

 5. BerIMAN bahwa disamping MUSIBAH COBAAN yang ada, jauh lebih BANYAK NIKMAT yang Allah berikan, dan kita WAJIB berSYUKUR dan berTAKWA.

”Dan Dia telah memberikan kepadamu (kePERLUanmu) dari SEGALA apa yang kamu MOHONkan kepadanya. Dan jika kamu mengHITUNG NI’MAT Allah, TIDAKlah dapat kamu mengHITUNGnya. Sesungguhnya MANUSIA itu, sangat ZHALIM dan sangat mengINGKARi (ni`mat Allah).”(QS Ibrahim : 34)

”Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: “Sesungguhnya jika kamu berSYUKUR, pasti Kami akan menTAMBAH (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengINGKARi (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya ADZAB-Ku sangat PEDIH”. (QS Ibrahim : 7)

Katakanlah: “Siapakah yang memberi RIZKI kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) penDENGARan dan pengLIHATan, dan siapakah yang mengKELUARkan yang HIDUP dari yang MATI dan mengKELUARkan yang MATI dari yang HIDUP dan siapakah yang mengATUR segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah: “MENGAPA kamu tidak berTAKWA (kepada-Nya)?”  (QS Yunus : 31)

6. BerIMAN bahwa semua keBAIKan “yang menimpa” kita berasal dari “sisi Allah” dan keBURUKan “yang menimpa” kita adalah disebabkan diri kita sendiri (dari nafs kita sendiri).

”Apa saja NI’MAT yang kamu peroleh adalah DARIi Allah, dan apa saja BENCANA yang menimpamu, maka DARI (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS An Nisa : 79)

” Boleh jadi kamu memBENCI sesuatu, padahal ia AMAT BAIK bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menSUKAi sesuatu, padahal ia AMAT BURUK bagimu; Allah MENGETAHUI, sedang kamu TIDAK MENGETAHUI. “ (QS. Al Baqarah: 216)

7. BerIMAN bahwa untuk masuk SURGA harus siap menerima UJIAN, dan BESARnya PAHALA tergantung BESARnya UJIAN.

”Apakah KAMU mengKIRA bahwa kamu akan MASUK SURGA ? Padahal belum datang kepadamu COBAAN sebagaimana halnya orang-orang terDAHULU sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh MALAPETAKA dan keSENGSARAan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya perTOLONGan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya perTOLONGan Allah itu AMAT DEKAT.” (QS Al Baqarah :214)

Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang PALING BERAT UJIAN dan COBAANnya?” Nabi Saw menjawab, “Para NABI kemudian yang MENIRU (menyerupai) mereka dan yang MENIRU (menyerupai) mereka. Seseorang diUJI menurut KADAR AGAMAnya. Kalau AGAMAnya TIPIS (lemah) dia diUJI sesuai dengan itu (RINGAN) dan bila IMANnya KOKOH dia diUJI sesuai itu (KERAS). Seorang diUJI terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi BERSIH dari DOSA-DOSA. (HR. Bukhari)

”Seorang hamba memiliki suatu DERAJAT di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan AMAL-AMAL keBAIKannya maka Allah mengUJI dan menCOBAnya agar dia menCAPAI derajat itu.” (HR. Ath-Thabrani)

”Apabila Aku mengUJI hamba-Ku dengan memBUTAkan keDUA MATAnya dan dia berSABAR maka Aku GANTI kedua matanya dengan SURGA. (HR. Ahmad)

”Salah seorang dari mereka lebih senang mengalami ujian dan cobaan daripada seorang dari kamu (senang) menerima pemberian.” (HR. Abu Ya’la)

8. BerIMAN bahwa UJIAN adalah bentuk KASIH SAYANG Allah kepada Hambanya, karena SURGA harus diperoleh dengan  JIHAD (keSUNGGUHan) dan keSABARan.

“Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan keBAIKan maka ditimpakan UJIAN padanya.” (HR. Bukhari)

“ Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menCINTAi suatu kaum Allah mengUJI mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)

”Apakah kamu mengKIRA bahwa kamu akan MASUK SURGA? padahal belum NYATA bagi Allah orang-orang yang berJIHAD di antaramu, dan belum NYATA orang-orang yang SABAR.” (QS Ali ’Imran : 142)

9. BerIMAN bahwa  UJIAN dan COBAAN yang diterima akan mengHAPUS DOSA-DOSA.

“Tiada seorang mukmin ditimpa RASA SAKIT, keLELAHan (kepayahan), diserang PENYAKIT atau keSEDIHhan (keSUSAHan) sampai pun DURI yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah mengHAPUS DOSA-DOSAnya.” (HR. Bukhari)

“Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya lalu dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi hak atas Allah untuk mengampuninya.” (HR. Ath-Thabrani)

10. BerIMAN bahwa UJIAN dan COBAAN adalah untuk menDEKATkan dirinya kepada Allah.

”Apabila Allah menCINTAi hamba maka dia diUJI agar Allah menDENGAR perMOHONannya (kerendahan dirinya).” (HR. Al-Baihaqi)

11. BerIMAN bahwa Allah mengUJI seorang hamba sesuai dengan keMAMPUannya.

Allah tidak memBEBANi seseorang melainkan SESUAI dengan keSANGGUPannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. ” (QS Al Baqarah : 286)

”Tidak semestinya seorang muslim mengHINA dirinya. Para sahabat bertanya, “Bagaimana mengHIHA dirinya itu, ya Rasulullah?” Nabi Saw menjawab, “MeLIBATkan diri dalam UJIAN dan COBAAN yang dia TAK TAHAN menderitanya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

”Bukanlah dari (golongan) kami orang yang menampar-nampar pipinya dan merobek-robek bajunya apalagi berdoa dengan doa-doa jahiliyah.” (HR. Bukhari)

12. BerIMAN bahwa Allah mengUJI manusia SEPERTI mengUJI keMURNIan EMAS.

”Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke luar emas murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah).” (HR. Ath-Thabrani)

13. BerIMAN bahwa berSABAR, berSYUKUR, meMAAFkan, dan berISTIGHFAR adalah HIDAYAH dari Allah.

”Barangsiapa diUJI lalu berSABAR, diBERI lalu berSYUKUR, diZHALIMi lalu meMAAFkan dan menZHALIMi lalu berISTIGHFAR maka bagi mereka keSELAMATan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh HIDAYAH.” (HR. Al-Baihaqi)

14. BerIMAN bahwa keBERKAHan Allah adalah bila kita RIDLO dengan semua NI’MAT yang Allah berikan baik SEDIKIT atau BANYAK.

Sesungguhnya Allah Azza Wajalla mengUJI hambanya dalam RIZKI yang diberikan Allah kepadanya. Kalau dia RIDLO dengan bagian yang diterimanya maka Allah akan memBERKAHinya dan meLUASkan pemberianNya. Kalau dia TIDAK RIDLO dengan pemberianNya maka Allah TIDAK AKAN memberinya BERKAH.” (HR. Ahmad)



Wallahu a’lam bi showab


Read More >>

90% penyakit berasal dari pikiran

Posted by Mira 0 komentar

#copas dari share teman

Sumber :
Buku “The Healing & Discovering the Power of the Water"

Penyakit itu 90% Berasal dari Pikiran
Penyakit itu 90% berasal dari pikiran, 10%-nya dari pola makan. Gak Percaya?? Lihat Orang Gila, makan apa pun yg kotor fisiknya sehat, nggak pernah mandi, nggak gatal2..kok sehat terus, masuk angin aja juga tidak...karena pikirannya selalu Happy, nggak mikir opo2...
Berikut korelasi daftar penyakit dengan pikiran negatif:
1) MARAH, selama 5 menit akan menyebabkan sistem imun tubuh kita mengalami depresi 6 jam.
2) DENDAM & MENYIMPAN KEPAHITAN akan menyebabkan imun tubuh kita mati.. Dari situlah bermula segala penyakit, seperti STRESS, KOLESTEROL, HIPERTENSI, SERANGAN JANTUNG, RHEMATIK, ARTHRITIS, STROKE (perdarahan / penyumbatan pembuluh darah).
3) Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN.
4) Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG.
5) Jika kita MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur).
6) Jika kita sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.
7) Jika kita sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL.
8) Jika kita suka ber-NEGATIVE THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna).
9) Jika kita mudah EMOSI & cenderung PEMARAH, maka kita bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.
10) Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.
11) Jika kita sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES.
12) Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (berkurangnya memori dan kontrol fungsi tubuh).
13) Jika kita sering BERSEDIH & merasa selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa terkena penyakit LEUKEMIA (kanker darah putih).


Read More >>

Tentang Persiapan Nikah

Posted by Mira Jumat, 07 Oktober 2016 0 komentar

Atas pinta tersurat & tersirat beberapa Tweeps Shalih(in+at), nanti insyaaLlah Salim KulTwit Persiapan #Nikah dari #BMC http://bit.ly/gW5rG4

Sabar sebentar ya. KulTwit Persiapan #Nikahdari Bahagianya Merayakan Cinta #BMC harap sabar menunggu sarapan bersama Hilma & Umminya usai ;)

1. Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati.

2. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekedar mau. "Ba'ah" adalah parameter kesiapannya.

3. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan.

4. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal "Ba'ah" dalam hadits itu adalah "Kemampuan seksual."

5. Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarh Bulughul Maram menambahkan makna "Ba'ah" yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah. #Nikah

6. Mengompromikan "Ba'ah" di makna utama (seksual) & makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh.#Nikah

7. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan "Ba'ah", maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup.

8. Izinkan saya membagi Persiapan #Nikahdalam 5 ranah: Ruhiyah, 'Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima'iyah (Sosial)

9. Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 th, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 th, maka tak bisa disebut tergesa.

10. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa.

  11. Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini.

12. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian & tanggungjawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. #Nikah

13. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu #Nikahberjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi.

14. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH.

15. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu.

16. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya. #Nikah

17. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua.#Nikah

18. 'Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu#Nikah

19. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan.

20. Jika #Nikah masih terbayang sbb: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa.

21. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, & tukang cuci;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. "Apa obsesimu?"

22. Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikahsemisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu?

23. Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikahadalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga & masalah-masalahnya.

24. Lalu persiapan 'Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliput banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll

25. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal lmu syar'i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga #Nikah

26. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumahtangga bukan krn ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu #Nikah

27. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami & bersinergi. #Nikah

28. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi #Nikah

29. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: "Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai" Konflik pasti meraja.#Nikah

30. ->Suami pulang dgn masalah berat disambut isteri yg memaksa ingin tahu & dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri & bersolusi. #Nikah

31. Lihatlah Khadijah saat Muhammad pulang dr Hira' dengan panik & resah. Dia tak bertanya, dia sediakan ruang sendiri & kontemplasi.#Nikah

32. Sebaliknya-> Isteri yg sdg ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. #Nikah

33. Isteri: Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla. Suami: OK, kita cari pembantu. I: O, jadi aku dianggap pembantu?!. S: Lho?! #Nikah

34. BEDA: Istri cerita untuk ringankan beban hatinya. Dimengerti itu solusi >< Suami akan cerita masalah yang sudah berhasil diatasi.#Nikah

35. BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau isterinya nan multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai.#Nikah

36. BEDA lagi: Isteri sering berkalimat tak langsung nan tak difahami suami. Ie: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak!#Nikah

37. -> Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri" Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma! #Nikah

38. BEDA. Bagi suami masalah hrs disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail & keterkaitan sgt penting (Spiral keluar) #Nikah

39. Dan banyak lagi BEDA yang jk tak diilmui potensial jd masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta #BMChttp://bit.ly/gW5rG4

40. Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jd suami/isteri, tiba-tiba sdh jd ayah/ibu. Maka segeralah belajar jd Ortu#Nikah

41. Anak adl karunia yg hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). #Nikah

42. Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. ie Hadits: renggutan kasar pd bayi membekas di jiwa.#Nikah

43. Uji kecil buat calon ibu & ayah: "Apa yang anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?" #Nikah

44. LAZIM: "Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!" -> Anak belajar utk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. #Nikah

45. LAZIM: "iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!" -> Anak belajar salahkan keadaan sekitar utk excuse dr kurangnya ikhtiyar. #Nikah

46. LAZIM: "Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!" -> Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sdh tua & sakit-sakitan ;P#Nikah

47. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bg masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta & tipu) dlm taqwa (QS 4: 9) #Nikah

48. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenagaan.

49. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya sgl penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi#Nikah

50. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama.

51. Fisik kita & pasangan bertanggungjawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang.#Nikah

52. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tg jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah

53. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah

54. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm;)

55. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana.#Nikah

56. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust. @ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dgn ilmu nan dangkal#Nikah

57. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah

58. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikahsama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya.

59. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia.

60. Maka memulai per #Nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi.

61. 'Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi.

62. Tetapi 'Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah

63. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32)

64. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu.#Nikah

65. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikahmenjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan.

66. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dlm hitungan, tapi siaplah dgn kejutanNya;)

67. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih#Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya;)

68. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah

69. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah

70. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung thd serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS#Nikah

71. Persiapan #Nikah yang sering terabai ialah nan kelima ini: Ijtima'iyah (Sosial). Pernikahan adalah peristiwa yg kompleks secara sosial.

72. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan.

73. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikahhendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan.

74. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan.

75. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah 'persahabatan', Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri.#Nikah

76. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu scr ma'ruf.

77. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll.#Nikah

78. Per #Nikah-an kita harus hadir sbg pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor.

79. Mulailah dgn perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adl yg plg berhak diundang.

80. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai jg dgn perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah

81. Stl itu, target besarnya adl menjadikan pintu rumah kita sbg yang plg pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan.#Nikah

82. Tentu berat menopangnya sendiri. Mk yang harus kita punya bkn hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan slg menguatkan.#Nikah

83. Ilmuilah bgmn cr menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah

84. Tampillah sbg yang penting & bermanfaat dlm hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. #Nikah

85. Tampillah sbg yang terbaik sejangkau suai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst#Nikah

86. Tampillah sbg nan paling besar kontribusi dlm kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst#Nikah

87. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikahini adalah bermampu diri utk menjadi pribadi & keluarga yg AMAN, RAMAH, BERMANFAAT :-)#Nikah

88. Tuntaslah KulTwit Persiapan #Nikah yg diambil dr bagian awal buku Bahagianya Merayakan Cinta #BMC http://bit.ly/gW5rG4Semoga manfaat ;)

89. Kelupaan hal penting: Bawalah masyarakat sekitar kita MELONCAT lebih tinggi dlm kualitas hidup: spiritual, intelektual, finansial #Nikah

http://twitter.com/salimafillah


Read More >>
Trik SEO Terbaru support Online Shop Baju Wanita - Original design by Bamz | Copyright of WARNA WARNI HIDUP.