Sleeping bag..
Sampai juga di Salman..
sebelum adzan ashar terdengar berkumandang saya & icha pergi ke kantin membeli beberapa makanan & minuman sebagai bekal perjalanan muncak. Air mineral, roti selai kacang, obat herbal tolaka***n, daaaan berkumandanglah adzan.
Saya shalat ashar sementar icha menunggu di selasar masjid menjaga barang-barang kami yang sangaaat berat. Uuh ini belum termasuk matras dan sleeping bag.
Lepas ashar, kami pergi menuju sekre karisma... setelah sekian tahun tak menginjakkan kaki ke sana rasanya malu...bagaimanapun kami harus tetap melangkah, tak ada tujuan lagi.
Saya mengulur waktu cukup lama saat membuka sandal tali, memang butuh waktu untuk mengakrabi kembali ruang-ruang yang telah lama tak kutemui, dengan menghirup udara di ruangan itu rasanya sudah cukup mengakrabinya.
Memang tak akan ada wajah yang akan ku kenal di sekre Karisma ini, selain Ina. Sayangnya ia tak datang ke sini. Di ruang akhwat..beberapa akhwat keluar masuk..dan ada seorang yang sedang berkutat dengan laptopnya, Menur namanya. Kita bertiga di sekre. Saya & Icha packing ulang tas, saya berencana akan menyimpan beberapa baju dan barang lain di sekre untuk mengurangi beban di tas. Tanpa SB saja sudah berat ohh..terbayang pegalnya membawa tas seberat itu.
Ku lihat jam 5.30 tapi sms dari bang budi tak kunjung masuk. Kita sudah membuat janji sedari kemarin, bertemu di Salman untuk mengambil SB. Kalopun tidak, saya sudah punya plan B untuk sewa ke KORSA. Saya punya nomor kontaknya.
Selang beberapa menit ada balasan dari bang budi, ia tak bisa ke Salman lalu memintaku mengambil ke daerah dimana ia ngekos "pelesiran". Ahh dimanakah itu?. Ada menur. Kutanyakan padanya. Cukup jauh, jelasnya. Maka saya memutuskan untuk tak jadi pinjam saja. Saya harus menyampaikan juga ke bang budi daaan tetiba menur bilang padaku untuk sms bang budi nanti saja...kan kita belum tau di KORSA itu kita bakal dapat atau tidak SBnya. Benar. Saat seperti ini kita perlu mempertimbangkan kemungkinan lainnya.
Yah..saya ke KORSA sekarang bersama Menur, yang menawarkan dirinya mengantarku ke KORSA. Jelas, ia memahami saya & icha yang bingung akan tempat-tempat yang sesungguhnya anak karisma harus sudah mengenalnya. Hehee
Benar, kemungkinan lain itu terjadi. SB nya habis dipinjam. Mau tak mau saya harus ke daerah pelesiran mengambil SB. Saya meminta Menur menjelaskan rute detailnya karena saya akan benar-benar ke sana. Tak ada pilihan. Ini sangat mendesak. 10 menit lagi hampir jam 5. Menur tiba-tiba menawarkan dirinya lagi untuk mengantarku ke sana. Ohh masyaAllah..baik sekali tapi saya mencoba menolaknya... bukankah jaraknya jauh dan saya tidak mau apa yang sedang dikerjakannya di sekre tadi jadi terganggu. Ia memintaku menunggu di depan sekre sebentar, ada yang harus ia ambil di dalam.. rupanya kunci motor. Saat itu, saya merasa menjadi orang yang paling beruntung...saya benar-benar tak menduga pertemuan dengan menur akan berujung seperti ini...Allah mempertemukan aku dengan orang baik seperti "Menur". Ia menjadi perantara perantara pertolongan Allah itu datang. Saya takjub,rasa empatinya begitu tinggi bahkan kepada orang yang beberapa menit lalu ia baru mengenalnya. Ini seperti pelajaran berharga bagiku tentang "empati" yang tidak hanya harus kau tujukan pada teman atau sahabat lama.
Berbahagialah.. beruntunglah... dan berbanggalah... wahai engkau jiwa yang senantiasa bersiap menjadi perantara Allah dalam memberi pertolongan kepada hambaNya di muka bumi.
Saya tak berhenti mengucap syukur dalam hati... dan mendoakan kebaikan untuk Menur. Sorot matanya meneduhkan.. penuh ketulusan...benar-benar gadis yang baik dan shalehah.
Read More >>