Kami datang Burangrang !!!
Setelah semua peralatan lengkap, tinggal saya dan icha yang masih di sekre..yang lain udah pada du angkot. Kamipun rusuh, berlari kecil tak ingin tertinggal #BeratMak
Ada 2 akhwat disana, triana dan selma. Ohh disinilah kita bertemu untuk kali pertama...sebelumnya hanya sering melihat nama mereka disebut di grup FB KARISMOUNT. Pun begitu dengan para ikhwan yang ada di angkot ini, tak ada satu wajahpun yang ku kenal. Saat angkot mulai jalan, kami berdoa bersama yang dipimpin oleh seorang ikhwan, belakangan saya nanti tau nama yang mimpin doa itu #Agung. Pun dia juga yang berinisiatif untuk mengadakan ta'aruf alias perkenalan...yang jelas itu tertuju pada 2 makhluk asing yang baru mereka temui barusan. Yeaah itu ide bagus !! Perkenalan bagi saya..sebuah basa-basi penting yang menentukan. Perjalanan panjang ini butuh keakraban, kepedulian dan lainnya. Setidaknya dengan perkenalan ini membuka keakraban bagi 2 orang asing seperti saya & icha terhadap pendaki lainnya #Karismount.
Akhirnya..saya jadi tau nama-nama yang ngeksis di Grup Facebook... Selma, Triana, Dani, Oki, Agung, Imam, Farhan, Surya, Zaki dan 2 lagi yang harus terpisah naik motor....Raka & Tomi. Angkot kami hanya mampu memuat 12 orang. Perkenalan tadi seperti pada umumnya..seringkali diselingi candaan, yang bikin haaaahaaaaa #ada2 aja
Burangrang, kami datang......!!! #BerempatBelas
*neng, mamang ga di ajak (supiiir angkot)
*woaahaaa pan mang supir kagak ikut nanjak kelesss
Tiba di pos pertama sekitar jam 19-an, kami shalat jama' maghrib & isya di sana. Dinginnya mulai terasa..airnya apalagi bikin brrbrrrrrr.
Setelah semua shalat, jam 8-an kami bersiap naik..berdoa dan meneriakkan tagg line kami KARISMOUNT??? #CIHUYYY
Not bad, rightttt :p
Ahh sayang tak punya headlamp..jadi saya agak takut berada di depan, pinggir, belakang. Tengah, pilihan aman. Jujur, saya sempet pesimis saat melakukan pendakian ini... karna tak melakukan pemanasan sama sekali sebelumnya, jadi saya sedikit meragukan diri saya mampu melalui pendakian ini tanpa kendala. Ini pendakian pertama buat saya, ica, dan belakangan saya tau buat oki juga...ya, kami belum punya pengalaman sebelumnya jadi kami mungkin tak bisa se-PD yang lain. Saya sudah memikirkan..mungkin saya akan merasa lelah sebelum yang lain merasa lelah..saya akan merasakan apa-apa lebih dulu, sebelum yang lain merasakan. Dannn baru beberapa meter kami menemui tanjakan #BRUUUUGHH ica terjatuh. Ingin tertawa tapi kutahan, siapa yg tau sayapun akan seperti itu nanti.
Waww..ini baru dimulai. The war is coming... mulailah kami berjalan di jalan setapak. Sangat gelap, kami hanya bisa menyinari jalanan setapak yang akan kami lalui tanpa peduli apa yang ada di sisi kanan maupun kiri. Saya berusaha mengambil posisi agak depan.. hahaaa dengan alasan seorang pecundang, mungkin saya bisa beristirahat lebih banyak ketimbang barisan tengah dan belakang. ketika menunggu barisan tengah dan belakang yang terpisah.. kami yang agak depan bisa beristirahat.. setidaknya mengatur ulang nafas yang tersengal "sangat berisik" ditelinga sendiri. Penasaran, kutanya ica yg tepat dibelakangku.
"Ca kedengaran gak?"
"Kedengeran apaa..mir?" sahutnya serius.
"Suara helaan nafasku..kok kayanya berisik pisan" jelasku sambil ngos-ngosan.
"Enggak mir, aku juga ngerasa gitu. Kalo nafasku kedengeran gak?"
"Enggak"
Ohhh..syukurlah, ternyata berisik ditelinga sendiri. Saya pikir yg lain enggak merasakan capek karna tak terdengar ngos-ngosan.
Hahhhh lewat jam 10 malam... akhirnya kita sampai di tempat yg landai, cukup untuk mendirikan 2 tenda. Sempat gerimis, untung tak lama. Hujan lokal.Tenda siap dihuni, kami masuk dan makan nasi bungkus yg kami bekal dan tidur. Dengan jaket dan tidur pake sleeping bag saja masih dingin. Terpikir minum to**k angin ..yahh jd agak mendingan.
Sekitar setengah 3 dinihari kita mulai saling membangunkan untuk bersiap segera melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Kami membawa beberapa makanan kecil dan minuman untuk sarapan di puncak :)
Gogogo!
Dingin banget tapi nyegerin... masyaAllah sejuk sekali udara digunung, tak terasa kami makin mendekati puncak dan jalananpun makin menantang nyali kami, kami menyusuri jalanan sempit yg kanan kirinya gelap...kami berusaha fokus mengarahkan sorot lampu di kepala ini kami ke arah depan untuk menyinari tanah yg kita jejaki. #belakangan.. saat turun dari puncak kami baru sadar jalanan sempit yg kita lewati itu sebelahnya jurang yang sangaaaat dalam... ngeri deh kalo yg phobia ketinggian ngeliat ke bawah! Saya aja enggak phobia rada was-was pas siang hari lewat itu, dan smuanya juga gitu... padahal semalem mah jalan ngebut aja karna kondisi gelap jadi bener2 egk tau kanan kiri itu ada apa hiihiiii....jadi waktu perjalanan turun gunung jadi lebih lama daripada waktu perjalanan naik, haha kalo siang emang kita jadi was was karna tau medannya kaya gimana. Aneh yaa...
Ditulis oleh Mira
Rating Blog 5 dari 5