Menuju Salman
#Jumat, 16 Mei 2014
Saya dan icha packing ulang isi tas ransel untuk menchek kalo-kalo ada perlengkapan yang kurang atau lupa tak terbawa.
Sebelum berangkat ke salman.. kita berencana makan siang dikampus tercinta sambil bernostalgia masa kuliah...benar saja, senyum serta gelak tawa menghiasi sepanjang makan siang kami sikantin kampus bercerita, mengenang hal lucu semasa perkuliahan dikelas bahkan sesekali sambil menunjuk ruangan tempat kita berkuliah yang terlihat dari kantin.
Melihat kaum adam berhamburan dari mesjid..memberi tanda kami harus menyudahi acara makan siang lalu bergegas melaksanakan kewajiban sebagai muslim :)
Jika 2 tahun lalu..saya berjalan dari suatu gedung menuju gedung lain di kampus..ada saja orang yang menyapa saya, atau saya menyapa beberapa orang..kali ini, lain. Tak ada sapaan, dan tak ada yang bisa kusapa. Dalam hati, saya menyapa kampus yang telah berubah sejak saya lulus.
Icha mengajakku mampir ke ruangan di lantai dasar masjid..tempat penuh kenangan bagi para akhawat aktivis kampus "sekre LDM". Masya Allah beberapa akhwat ke luar dari ruangan..ahh iya..ini harijumat. keputrian :)
Di sekre LDM sedikit berbeda, ada yang kukenal disini..namun yang ingin kusapa menyapaku lebih dulu, Aar adik tingkat yang petnah satu kos dulu. Beberapa wajah lain ku kenal, selebihnya tidak. Seolah tak ada sekat dan kecanggungan untuk saling menyapa..menebar salam setidaknya senyuman pada mereka yang tak kukenal, inilah jalinan ukhuwah islam...kau merasa seperti sudah mengenalinya padahal tak pernah raga saling bertemu. Indah :)
Sudah jam satu..saya & icha tau kami harus segera bergegas ke Salman, tempat dimana member of karismount akan berkumpul untuk pemberangkatan ke Burangrang. Jam 5 sore kita sudah bersiap berangkat, pesan koordinator yang saya ingat sepanjang perjalanan.
Jas hujan plastik belum juga ku dapat, setelah mencari ke Indom***t dan toko-toko sejenisnya. Nihil. Saran icha, kita cari saja di pasar ujung berung. Kuturuti sarannya. Ketemu. Walaupun, menurutku agak kemahalan. Mau gimana lagi, saya butuh itu dan 2 penjual yang kutanyakan sebelumnya tak menyediakan jas hujan itu buat saya pesimis. Ini diluar dugaanku dan saya merasa masih beruntung jadi saya turuti saja maunya, anggap saja sebagai sedekah dan rasa terimakasih Allah telah menolongku di saat genting seperti ini melalui penjual. Ya, penjual jas hujan plastikjadi wasilah/perantara pertolongan dari Allah. ALHAMDULILLAH.
Ditulis oleh Mira
Rating Blog 5 dari 5