Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi yang menghantarkan pada kemajuan dibidang pendidikan, melahirkan banyak pemikiran seperti teori belajar serta pendekatan belajar mutakhir dengan pembelajaran berpusat pada siswa dan penggunaan media belajar yang makin beragam dan menarik ternyata tak cukup mampu menghapus bayangan “ Fisika itu sulit” di benak siswa-siswi kita. Hal ini saya temukan saat Praktik Pelatihan Lapangan (PPL) sebagai guru Fisika di salah satu MTS Negeri di Kota Bandung tepatnya 3 bulan lalu. Banyak dari siswa-siswi kita yang berpikiran bahwa Mata Pelajaran Fisika dan Matematika itu tidak ada bedanya, sama-sama sulit karena erat kaitannya dengan angka-angka, hitungan dan rumus. Maka tugas utama kita sebagai calon guru fisika untuk melakukan pembenahan pada pembelajaran fisika yang tak jauh berbeda metode pembelajarannya dengan kurikulum 1994. Jelas ini membawa kondisi belajar yang sangat membosankan.
Pendekatan langsung seperti ceramah, memberi infomasi langsung, jelas kurang relevan dengan pendekatan belajar fisika. Meski sebenarnya, guru bebas memilih pendekatan pembelajaran yang diinginkannya, tapi apakah kita rela bahwa fisika itu ternyata hanya kumpulan teori, rumus yang harus dihafalkan dan akan berlalu begitu saja?Tentu tidak, kita ingin siswa membawa kesan bahwa, “dengan belajar fisika saya mendapatkan hal-hal nyata hubungannya dengan keseharian saya, saya menjadi senang belajar fisika”.