Fisika ..oh fisika
Pendekatan langsung seperti ceramah, memberi infomasi langsung, jelas kurang relevan dengan pendekatan belajar fisika. Meski sebenarnya, guru bebas memilih pendekatan pembelajaran yang diinginkannya, tapi apakah kita rela bahwa fisika itu ternyata hanya kumpulan teori, rumus yang harus dihafalkan dan akan berlalu begitu saja?Tentu tidak, kita ingin siswa membawa kesan bahwa, “dengan belajar fisika saya mendapatkan hal-hal nyata hubungannya dengan keseharian saya, saya menjadi senang belajar fisika”.
Siswa akan menyukai dan termotivasi belajar bila hal-hal yang dipelajari mengandung makna baginya dan memiliki interelasi dengan kehidupan nyata. Pendekatan proses adalah pendekatan yang lebih efektif karena disini ada upaya penekanan terhadap bagaimana kita membelajarkan siswa supaya mengeksplor pengetahuan baru dengan pengetahuan dasarnya, dengan mengalami sendiri, siswa akan meninggalkan kesan mendalam sekaligus melatih jiwa ilmiahnya, membentuk karakter saat proses pembelajaran secara tidak langsung akan ikut mempengaruhi sikapnya dalam pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan proses memang membutuhkan alokasi waktu yang cukup lama di banding dengan pendekatan langsung tapi ketika kita ingat profesionalisme kita sebagai seorang guru yang mempunyai tanggung jawab bukan hanya hasil/nilai kognitif saja yang dipentingkan tapi bagaimana dengan melalui “proses” siswa mampu mengaplikasikan apa yang didapatkannya, terlihat perubahan sikap dalam kesehariaannya dan saya sangat sepakat dengan kurikulum yang berbasis karakter karena sebagai guru sains kita tak hanya bertanggung jawab terhadap ilmu pengetahuan siswa tapi juga tanggung jawab terhadap moral peserta didik.
Saya tergugah dengan antusiasme anak-anak pada saat belajar mengenai wujud zat, tentu mereka sudah mendapatkannya saat Sekolah Dasar dan sekarang tugas saya adalah bagaimana supaya saya mampu mengeksplor pemahaman mereka sebelumnya dengan melibatkan mereka untuk mengalaminya sehingga didapat pengetahuan baru yang utuh bagi mereka. Pertama saya tantang mereka dengan pertanyaan-pertanyan untuk menggali pengetahuan yang telah mereka miliki sehingga mereka cukup ragu dengan jawabanya sendiri karena tak tahu hubungannya dan bagaimana membuktikannya. Artinya pembelajaran sebelumnya jelas tak bermakna bagi mereka saya contohkan, saat mendefinisikan zat, siswa hafal definisinya sampai bisa memberikan contoh zat tapi ketika dihubungkan kembali dengan definisi mereka tampak kebingungan, saya demonstrasikan batu kecil lalu mengukur massanya, dan memasukan kedalam gelas berisi air sehingga jelas bahwa zat memiliki massa juga menempati ruang. Kemudian menyelidiki faktor penyebab perubahan wujud zat dengan mengamati lilin yang dibakar, mereka tahu bahwa api penyebab terjadinya perubahan wujud zat tetapi lebih dalam, bahwa api mempengaruhi gerak partikel penyusun zat sehingga jarak antarpartikelnya dan gaya tarik menariknya berubah adalah yang menyebabkan perubahan wujud zat, mereka belum bisa menghubungkannya. Hal ini saya tangkap berdasarkan presentasi mereka dari hasil percobaan tiap kelompok, baru kemudian saya mencoba menjembatani pengetahuan yang ada dengan yang baru ditemuinya saat belajar. Membawa mereka untuk memahami konsep bahwa zat tersusun dari partikel-partikel kecil, memahami sifat-sifat 3 wujud zat dengan mendemokan benda sekitar seperti batu, air dan balon berisi udara. Membuktikan bahwa partikel bisa bergerak, saya bawa parfum dan menyemprotkannya di ruang kelas dan saya tanyakan peristiwa bau makanan didapur yang tercium di ruang tengah pada post test yang memberikan gambaran pengetahuan mereka pada apa yang telah dipelajarinya. Setiap pembelajaran saya selalu ingin berusaha agar pada setiap pembelajaran tak memberikan informasi apapun sebelum mereka mengeksplor terlebih dulu karena saya yakin mereka punya potensi, kumpulan informasi yang mungkin jauh lebih banyak dibanding kita sebagai gurunya. Saya sangat optimis kalau kita guru-guru fisika memiliki komitmen untuk membenahi pembelajaran fisika dengan lebih banyak membelajarkan siswa sehingga menyenangkan bagi mereka, maka mata pelajaran fisika adalah pelajaran yang akan sangat mereka tunggu-tunggu. Fisika oh ..fisika!!
Ditulis oleh Mira
Rating Blog 5 dari 5