Bismillahirrahmanirrahiim,
Dakwah kampus memang penuh warna tak seperti dakwah sekolah
ataupun dakwah masyarakat, ya karena banyak hal yang membuatnya berbeda,mulai
dari pelaku dakwah,sasaran dakwah, medan dan lingkungan dakwah yang dinamis
sehingga perlu kekuatan dalam tubuh dakwah kampus ini untuk bisa menghadapi
tantangannya. Roda kampus yang terus berputar mengikuti zaman namun apakah kita
akan tetap dipusarannya? Dengan apa kita mampu bertahan dipusarannya?
Globalisasi telah mewarnai kehidupan manusia termasuk kehidupan kampus,
mahasiswa terjerat hedonis, hura-hura, pragmatis dan egois. Lalu, bagaimana
dengan aktivis dakwah?? Apakah mereka mampu mengarahkan teman-temannya itu
untuk terhindar dari hedonisme atau malah ia sendiri terjerat ??
Banyak hal yang harus kita lakukan untuk membangun sebuah
peradaban kampus dimana pengamalan syariat islam benar-benar telah menjadi
keseharian, maka kebangkitan islam kembali ditanah ini adalah hal yang niscaya,
dengan azzam yang kuat dan totalitas dari kita lah yang mampu mewujudkan semua
itu. Tentu atas kehendak Allah pulalah segala sesuatu terjadi.
Strategi untuk memulai pergerakan dakwah di tiap-tiap LDK
akan berbeda, tapi yang menjadi catatan jangan pernah merasa bahwa tantangan
kampus lain terasa lebih mudah dibanding kita atau sebaliknya merasa jauh lebih
mudah berdakwah dikampus kita dibanding dikampus lain. Semua memiliki tantangan
berbeda tergantung karakteristik masing-masing kampus maka kita tidak mutlak
menerapkan strategi dakwah yang berhasil dilakukan di suatu kampus tapi belum
tentu akan mulus strategi tersebut di medan dakwah kita. Maka sebelum kita
melangkah ke hal teknis kita harus melihat, melakuan peninjauan, analisis
mengenai seberapa besar kekuatan dakwah yang kita miliki, kelemahan-kelemahan
yang dimiliki mungkin melihat evaluasi periode sebelumnya, penting juga untuk
mencari peluang untuk keberhasilan dakwah kita, dan hambatan apa yang
menghambat terhadap keberhasilan dakwah kita.
Berbicara mengenai kekuatan dakwah, maka yang harus lebih
diperhatikan adalah kader dakwah sendiri yang akan mengajak, menyeru yang lain
menuju perubahan lebih baik. Hal ini menyangkut personal kader tapi lembaga pun
harus memfasilitasi seperti dauroh,
ta’lim, tastqif dan kemudian bagaimana menjadikan mereka melakukan pengembangan
dirinya agar paham tentang apa yang dilakukannya dalam berdakwah dan menjadi
sebuah totalitas, senantiasa istiqamah menjalankanya. Kuantitas juga menjadi
salah satu ukuran kekuatan selain dari kualitas yang terlebih dahulu dibahas,
fenomena yang sering terjadi adalah “pengikisan kader” bisa dilihat ketika
kader yang aktif adalah sebagian kecil
dari jumlah saat recruitment. Hal ini sering disadari setelah selang
waktu yang lama atau saat kader hilang beberapa lama, entah seniornya sudah
lupa dengan kadernya karena mungkin sudah berganti kostum tampilannya. Sangat mungkin
hal ini terjadi pada kader-kader yang baru mengenal lembaga dakwah lah yang
menghilang itu, mestinya kita lebih sering melakukan gathering yang inten untuk mengeratkan ukhuwah dimasa awal setelah
recruitment karena mereka perlu dukungan, saat transisi ke lingkungan dakwah
yang baru bagi mereka.
Kelemahan-kelemahan bisa diketahui dari hasil evaluasi atau
saat LPJ dari suatu periode kepengrurusan, sebagai bahan introspeksi diri bagi lembaga,
tetapi hal lain untuk mengetahui kelemahan dalam tubuh dakwah kita adalah melihat
dari pandangan orang lain. Selama ini yang menjadi masalah bagi mereka yang
diluar ADK adalah citra dari ADK yang ekslusif. Masalah bagi mereka ini bisa
jadi menjadi kelemahan bagi kita. Image kerudung lebar, memakai gamis (hal ini
mungkin tidak terlalu bermasalah bagi ikhwan), pergaulan sesama aktivis/enggan
berbaur dengan yang ‘ammah. Lalu bagaimana dakwah ini akan sukses kalo yang
menjadi sasarannya/madh’u nya saja menjauhi da’i?? Oleh karena itu, saat ini kita
harus mulai memikirkan, bergerak menyelenggarakan event-event yang bisa
merangkul mereka secara luas tentunya substansinya belandaskan dakwah hanya
kemasan acara yang bisa menarik mereka terlibat dikegiatan kita. Pada mahasiswa
kita katakanlah tidak terlalu rumit karena homogen, dari agamanya yaitu islam
(kampus berbackground agama) jadi jenis acaranya pun bisa sedikit
terkondisikan.
Kemudian dari peluang, saya menyempitkan pada siyasi.
Peluang untuk melakukan pergerakan dakwah ini, kita harus bisa mencapai segala
ranah/fleksibel untuk diterima dimanapun untuk ruang peluasan dakwah termasuk
siyasi kampus. Kepemimpinan yang ada idealnya untuk membangun peradaban yang
dicita-citakan adalah dipegang oleh kader-kader ADK, tidak mutlak seluruhnya
namun saat ini ini kita harus mulai mau menduduki kepemimpinan siyasi kampus
agar tak dikendarai kepentingan-kepentingan busuk dai oknum lingkungan kampus.
Saat sebagian dari kita adalah pemegang kebijakan dari entah itu HIMA Jurusan,
Fakultas atau universitas kita akan lebih leluasa untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan dalam koridor dakwah secara terintegral. Tentunya kitapun
tidak berkuasa penuh untuk melakukan segala sesuat secara sepihak namun moderat
mengingat organisasi politik kita heterogen. Demokrasi tetap dijunjung.
Sebelum mencapai sesuatu yang jadi tujuan sudah pasti ada
rintangannya, sebagaimana firman Allah. Rintangan yang ada bisa dari intern
berupa SDM, adapun ekstern bisa saja ada golongan atau apapun yang merasa
disaingi tentunya penolakan, gangguan, isu-isu akan muncul dari manapun
terlebih lagi jika kita benar-benar sudah semakin ke puncak akan semakin besar
angin yang bertiup maka goncangannya akan semakin besar pula. Yang patut kita
ingat kita tidak perlu untuk melayani mereka apalagi sampai termakan oleh isu
yang bermaksud mengadudombakan kita, sampai menimbulkan konflik, kekerasan
fisik seperti era sebelum reformasi, naudzubillah...
Dari keempat hal tersebut mungkin hanya sebagian kecil yang
semoga menjadi awal mula langkah pergerakan kita segera dimulai untuk bukan
hanya sekedar memenangkan dakwah kampus tapi bagaimana kemudian pergerakan ini
menjadi titik awal membangun peradaban islam, merintis kebangkitan islam yang
harus dimulai dari kampus kita dengan semangat yang kami kobarkan, semangat
untuk menuntaskan perubahan!!