populernya sang guru spiritual pasca subur adi
Hmm..memang sangat tepat acara DAMAI INDONESIAKU yang tayang di TV ONE ini mengangkat tema: KETIKA "GURU SPIRITUAL" MENJADI HIJAB KITA DENGAN SANG ILLAHI. Bukan tanpa maksud tema ini diangkat ..justru mungkin berlatar dari keprihatinan para ulama terhadap apa yg terjadi masyarakat yaitu mencuatnya kasus ini adalah seharusnya menjadi pelajaran buat kita, bahwa kita perlu melihat kelurusan akidah kita kemudian memperbaikinya.
Dari tiga ulama yg mengisi tausiyah di acara tsb. saya mendapat pencerahan Alhamdulillah sebagaimana yg akan saya bahas berikut ini:
Setiap dari kita memiliki hati yg dalam bahasa arab di sebut "qalbun" jika kita maknai dalam bahasa indonesia berarti "bolak balik". Kenapa dinamai qalbun? Karena memang sifatnya seperti itu hati itu sifatnya suka bolak balik/mudah goyah. Kalo misalkan kita diberi kesenangan hati kita bahagia meluap-luap tapi saat ditimpa sedikit musibah sedihnya minta ampun, bikin hati resah gelisah, gundah gulana, gak bisa makan atau tidur. Begitulah hati. Lalu Bagaimana agar hati ini bisa teguh sifatnya?. Misal jika diberi kenkmatan dia bersyukur lalu ketika diberi musibah tidak menjadikannya kufur, namun tetap teguh hatinya sebagaimana ia menerima kenikmatan. Nah..oleh karena itu kita katakan orang itu membutuhkan pembimbing yang mendorong dirinya agar senantiasa mengkokohkan hatinya.
Lantas adakah kriteria seseorang yang akan kita jadikan pembimbing?
...untuk menjadikan seseorang itu "pembimbing" kita tentu bukan pilihan yang asal-asalan..harus ada kriteria atau nilai yang kita jadikan pegangan agar kita dibawanya pada keselamatan bukan kesesatan dan kemaksiatan.
Maka seharusnya lah masyarakat mencari para ulama, kiyai, ustadz yang dijadikan pembimbing mereka, agar mendapat arahan pada jalan kebenaran, sehingga kita bisa lebih mendekatkan diri pada Allah, bukan lantas malah menjadi hijab/penghalang diri dengan Allah dg menjadikan dukun/paranormal/peramal sebagai pembimbing. Naudzubillah..
Bukalah kembali sirah/riwayat kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Betapa islam pun memang mengajarkan bahwa manusia pemilik QALB itu butuh pembimbing. Rasulullah SAW senantiasa membimbing para sahabat agar mendekat pada illahi sehingga mengantarkan mereka menjadi penghuni surga.
Begitulah semestinya, yang patut kita jadikan sebagai pembimbing, guru, teladan dalam hidup kita adalah Rasulullah SAW. Bahkan Rasulullah SAW bukan hanya pembimbing buat umat yg telah islam tapi pembimbing umat manusia. Rasulullah mendapat bimbingan langsung dari Allah ..maka yang lebih mengetahui bagaimana agar hidup ini selamat? bagaimana cara mendekat pada Sang Khalik? Rasulullah lah yang tau caranya.
Adapun pada kehidupan kita sekarang, bagaimana jika kita ingin mengadukan sesuatu yg belum kita tau keilmuannya, menanyakan perkara yg membuat kita bingung, hati tak tenang... maka ulama, kiyai, ustadz yang bisa kita harapkan bimbingannya karna merekalah pewaris para nabi, ingat kita atau masyarakatlah yg memberi label kepada mereka yg kita sebut kiyai, ulama, ustadz. Jadi kalo ada diantara kita yg melabelkan dirinya sebagai ustadz rasa-rasanya bikin ragu ya...
Sehingga..para ustadz yg mengisi tausiyah itu amat sangat menitipkan atau menggaris bawahi bahwa untuk menjadikan seseorang pembimbing adalah boleh-boleh saja selama pembimbing itu akidahnya lurus, tidak menyimpang syariat islam, berpegang teguh pada AlQuran dan Sunnah.
Belakangan ini sebutan guru spiritual makin populer..menurut penceramah tsb. Bisa saja seseorang itu ingin menjadi pemimbing namun karena pengetahuan agama yg kurang, ketaatan kepada Allah yg wallahu'alam, disebut kiyai malu ga punya pesantren, disebut ustadz juga malu wawasan agama belum memenuhi akhirnya orang itu menamakan dirinya Guru, yg dimaksud adalah guru yg ditujukan untuk membimbing kebatinan disebutlah "guru batin" namun dg alasan kepentingan komersil nama guru batin ini disebut dg nama yg lebih keren lg yaitu "guru spiritual" nyatanya nama inilah yg populer ditengah masyarakat.
Kalo mulai kita memikirkan dg jernih, rasa-rasanya jika memang seorang yg kita pilih jadi seorang guru pembimbing adalah seorang yg ibadah sunnahnya bagus disamping yg wajibnya, akidahnya lurus, tau hukum syariat, memegang teguh prinsip yg bersumber dari alquran dan hadits. Jika seorang pembimbing yg anda pilih adalah orang yg memenuhi kriteria di atas insyaAllah ini akan membawa kemaslahatan bagi anda untuk lebih dekat kepada sang khalik bukan malah menimbulkan hubungan tak harmonis antara pembimbing dan yg dibimbingnya seperti yg kita bisa ambil hikmahnya dari perseteruan Subur dan Adi BS. Sudah tentu yg paling dekat memenuhi kriteria tsb. adalah mereka yg sering kita sebut sebagai para 'ulama, kiyai, salafushalih.
Ditulis oleh Mira
Rating Blog 5 dari 5