Belajar dari kegagalan pertunangan saskia gotik

Posted by Mira Rabu, 11 September 2013 1 komentar
Kegagalan pertunangan antara saskia gotik dan vicky seharusnya menjadi hikmah untuk kita semua. Betapa seseorang yang telah dijajaki atau dipacari itu belum tentu akan menjadi pasangan hidup kita pada akhirnya.
"Bagai membeli kucing dalam karung" ....adalah alasan klasik yang dilemparkan sebagian orang yang menolak melakukan cara yang dibenarkan syariat yaitu taaruf. Taaruf bagi mereka menjadi penghalang untuk seseorang mengenal lebih dekat lagi dengan seseorang yang menjadi dambaan pendamping mereka kelak. Saya pun mungkin bisa dikatakan sebagai orang yang menyepakati istilah yang saya sebutkan tadi. Namun alhamdulillah.. atas pertolongan Allah juga peristiwa apa yang terjadi disekitar saya membuat saya jadi merubah persepsi saya bahwa betapa taaruf itu adalah jalan terbaik yang Islam ajarkan kepada ummatnya sebelum melangsungkan pernikahan, lambat laun .." persepsi taaruf seperti membeli kucing dalam karung.." itu pun kian pudar di benak saya. Termasuk hebohnya berita dari penyanyi dangdut muda Saskia Gotik yang menggagalkan pertunangannya lantaran Saskia merasa ditipu oleh tunangaannya Vicky. Hal ini terjadi pasca beberapa orang informan yang merasa telah ditipu oleh Vicky membeberkan perilaku menyimpang Vicky kepada publik.

Sejatinya, islam memang telah memberi jalan kepada ummatnya dengan cara-cara baik yang tak memberi kerugian pada siapa saja yang menjalankan ajaran islam dengan benar pun termasuk taaruf sebelum khitbah dan pernikahan. Selalu ada cara yang baik untuk menuju sesuatu yang baik, maka Allah pun telah tunjukkan caranya melaui Quran dan sunnahnya. Sayang rasanya, jika untuk melakukan sesuatu yang baik itu harus kita tempuh dengan cara yang mengandung kemaksiatan seperti "pacaran" atau "taaruf palsu" misal bilangnya mah taarufan tapi gak ada bedanya sama pacaran heee
Maka, sama sekali taaruf itu bukan  proses yang disebut-sebut seperti "membeli kucing dalam karung" justru melalui taaruf ini membuka pintu lebar untuk lebih mengenal segala sesuatu tentang seseorang yang akan menjadi calon pendamping, berkomunikasi dengan orang-orang terdekatnya adalah hal yang menjamin keaslian informasi. Orang terdekat yang bisa dimintai informasi calon pasangan adalah orang tuanya, saudara kandungnya, paman/bibinya, sepupu...mereka mengenal lebih lama tentang sang calon maka keterangan yang disampaikan dapat lebih dipercaya, daripada dalam hubungan pacaran yang dimana komunikasi lebih banyak berhubungan dengan pihak terkait secara langsung.. kemungkinannya adalah pihak bersangkutan kecendrungannya ingin selalu menampakkan hal-hal yang baik/bagus untuk calon pendampingannya jadi kecil harapan untuk mengenal keaslian kepribadian, kebiasaan, perkenalan lebih dalam tentang calon pendamping dan karna kebanyakan komunikasi sama sang calon malah bikin kita gak kenal sama keluarganya padahal kan pernikahan sejatinya bukan menyatukan 2 insan saja, tapi menyatukan 2 keluarga besar betul apa betul?  *___*
Yeay saya juga sebenernya baru sadar juga.. setelah direnungi emang bener ya Allah udah ngatur jalan yang baik untuk hambaNya, tahap demi tahap hubungan menuju jenjang pernikahan sudah sedemikian rupa Islam memberi petunjuk, dan kesemuanya itu baik dan masuk diakal jika mau memaknainya. Sangat indah, untuk menuju yang baik di awali dengan yang baik juga ^_____^ masya Allah
dipenghujung tulisan kita berdoa yuk..
semoga kita semua dibimbing dan dimudahkan Allah agar tergerak berniat, dan mampu melaksanakan apa yang sesungguhnya telah di atur oleh İslam ketika waktu menuju menggenapkan separuh Din itu tiba ♥
Categories:

Like dan bagikan artikel ini:

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Belajar dari kegagalan pertunangan saskia gotik
Ditulis oleh Mira
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://mardhiyanimira.blogspot.com/2013/09/belajar-dari-kegagalan-pertunangan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Comments
1 Comments

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

Posting Komentar

Trik SEO Terbaru support Online Shop Baju Wanita - Original design by Bamz | Copyright of WARNA WARNI HIDUP.