Belajar dari kegagalan pertunangan saskia gotik
"Bagai membeli kucing dalam karung" ....adalah alasan klasik yang dilemparkan sebagian orang yang menolak melakukan cara yang dibenarkan syariat yaitu taaruf. Taaruf bagi mereka menjadi penghalang untuk seseorang mengenal lebih dekat lagi dengan seseorang yang menjadi dambaan pendamping mereka kelak. Saya pun mungkin bisa dikatakan sebagai orang yang menyepakati istilah yang saya sebutkan tadi. Namun alhamdulillah.. atas pertolongan Allah juga peristiwa apa yang terjadi disekitar saya membuat saya jadi merubah persepsi saya bahwa betapa taaruf itu adalah jalan terbaik yang Islam ajarkan kepada ummatnya sebelum melangsungkan pernikahan, lambat laun .." persepsi taaruf seperti membeli kucing dalam karung.." itu pun kian pudar di benak saya. Termasuk hebohnya berita dari penyanyi dangdut muda Saskia Gotik yang menggagalkan pertunangannya lantaran Saskia merasa ditipu oleh tunangaannya Vicky. Hal ini terjadi pasca beberapa orang informan yang merasa telah ditipu oleh Vicky membeberkan perilaku menyimpang Vicky kepada publik.
Sejatinya, islam memang telah memberi jalan kepada ummatnya dengan cara-cara baik yang tak memberi kerugian pada siapa saja yang menjalankan ajaran islam dengan benar pun termasuk taaruf sebelum khitbah dan pernikahan. Selalu ada cara yang baik untuk menuju sesuatu yang baik, maka Allah pun telah tunjukkan caranya melaui Quran dan sunnahnya. Sayang rasanya, jika untuk melakukan sesuatu yang baik itu harus kita tempuh dengan cara yang mengandung kemaksiatan seperti "pacaran" atau "taaruf palsu" misal bilangnya mah taarufan tapi gak ada bedanya sama pacaran heee
Maka, sama sekali taaruf itu bukan proses yang disebut-sebut seperti "membeli kucing dalam karung" justru melalui taaruf ini membuka pintu lebar untuk lebih mengenal segala sesuatu tentang seseorang yang akan menjadi calon pendamping, berkomunikasi dengan orang-orang terdekatnya adalah hal yang menjamin keaslian informasi. Orang terdekat yang bisa dimintai informasi calon pasangan adalah orang tuanya, saudara kandungnya, paman/bibinya, sepupu...mereka mengenal lebih lama tentang sang calon maka keterangan yang disampaikan dapat lebih dipercaya, daripada dalam hubungan pacaran yang dimana komunikasi lebih banyak berhubungan dengan pihak terkait secara langsung.. kemungkinannya adalah pihak bersangkutan kecendrungannya ingin selalu menampakkan hal-hal yang baik/bagus untuk calon pendampingannya jadi kecil harapan untuk mengenal keaslian kepribadian, kebiasaan, perkenalan lebih dalam tentang calon pendamping dan karna kebanyakan komunikasi sama sang calon malah bikin kita gak kenal sama keluarganya padahal kan pernikahan sejatinya bukan menyatukan 2 insan saja, tapi menyatukan 2 keluarga besar betul apa betul? *___*
Yeay saya juga sebenernya baru sadar juga.. setelah direnungi emang bener ya Allah udah ngatur jalan yang baik untuk hambaNya, tahap demi tahap hubungan menuju jenjang pernikahan sudah sedemikian rupa Islam memberi petunjuk, dan kesemuanya itu baik dan masuk diakal jika mau memaknainya. Sangat indah, untuk menuju yang baik di awali dengan yang baik juga ^_____^ masya Allah
dipenghujung tulisan kita berdoa yuk..
semoga kita semua dibimbing dan dimudahkan Allah agar tergerak berniat, dan mampu melaksanakan apa yang sesungguhnya telah di atur oleh İslam ketika waktu menuju menggenapkan separuh Din itu tiba ♥
Ditulis oleh Mira
Rating Blog 5 dari 5