Antara bakat dan profesi
Senin, 15 Juli 2013
1
komentar
Banyak orang jadi galau ketika ngomongin yang namanya BAKAT dan PROFESI ...
ketika lo harus milih sebuah pekerjaan, hal mana yang bakal lo pertimbangin. Apakah mempertimbangkan hal yang lo sukai, atau hal yang sesuai menurut bidang yang lo tekuni di pendidikan formal lo?
faktanya, sebagian besar mahasiswa indonesia tidak berada pada bidang yang sesuai bakat dan minatnya. Kasarnya orang bakal nyebut "lo salah pilih jurusan".
Contohnya gue sendiri yang ngalamin ini. Gue lulusan UIN Bandung jurusan Pendidikan Fisika. Cukup keren la ya dan gak susah buat juga buat seorang lulusan fisika nyari kerja apalagi background pendidikan...so jadi guru disekolah, tutor di lembaga kursus itu adalah kemungkinan besar yang dijadikan pilihan. Lembaga kursus maupun sekolah berburu guru eksak, jadi cukup laris manis juga nih para lulusan sarjana pendidikan mipa/eksak.
Tapi kemudian menurut gue bukan berarti orang seperti gue yang lulusan pendidikan fisika hanya memiliki satu kemungkinan yaitu GURU FISIKA, banyak pilihan kemungkinan pekerjaan apa yang akan kamu pilih setelah lulus kuliah. Banyak fakta si A kuliah di teknik eh jadi guru, si G kuliah pendidikan eh kerja di puskesmas, si G sekolah politik eh jadi pegawai Bank. Pokoknya bebas lah gak melulu harus sesuai bidang yang lo tekuni semasa kuliah.
Profesi gue sekarang memang guru, tapi ada yang gue senengi yang belum gue jalani ...minat gue berhubungan dengan komunikasi misal jadi penyiar radio, ngeMC, Menulis, yaa hal yang gitu deh... emang ga layak ya kalo apa yang kita senengi kita jadiin job kita? Secara realistis perhitungan kita, kadang saat kita memilih menjalani apa yang kita senangi tak menjanjikan penghasilan yang lebih besar dari apa yang kita jalani sesuai profesionalisme yang kita peroleh dijalur formal. Meski secara materi tampak tak terlalu menguntungkan bukankah secara jiwa kita merasa puas dan senang karna hal yang jelas disukai kita akan cendrung maksimal ketika melakukannya. Begitulah faktanya.
But..bukan berarti gue jadi menyalahkan keadaan dan menyesali yang telah terjadi, bagi gue takdir ga salah, baik atau enggak tergantung dari sudut mana kita melihat dan menyikapi itu semua.. intinya gue ga nyesel juga ngambil jurusan pendidikan fisika untuk S1 gue, malah gue malah dibikin jatuh cinta sama fisika..argggh..!! Yg tadinya gue pikir gue ga akan pernah ♥ fisikaaa..MasyaAllah
Mengenai minat gue berharap kelak kalopun itu baik buat diri gue..mungkin kesempatan itu bakal datang ko ke hadapan kita..dan coba saja jika kesempatan terbuka di depan mata...ga ada salahnya menjajal kemampuan diri demi memberikan sebesar besarnya kemanfaatan diri kita buat orang banyak. Sekarang jalankan sebaik baik nya apa yang ada lagi dipundakmu kini.. semoga membuka pintu pintu untuk menuju apa yanvg
ketika lo harus milih sebuah pekerjaan, hal mana yang bakal lo pertimbangin. Apakah mempertimbangkan hal yang lo sukai, atau hal yang sesuai menurut bidang yang lo tekuni di pendidikan formal lo?
faktanya, sebagian besar mahasiswa indonesia tidak berada pada bidang yang sesuai bakat dan minatnya. Kasarnya orang bakal nyebut "lo salah pilih jurusan".
Contohnya gue sendiri yang ngalamin ini. Gue lulusan UIN Bandung jurusan Pendidikan Fisika. Cukup keren la ya dan gak susah buat juga buat seorang lulusan fisika nyari kerja apalagi background pendidikan...so jadi guru disekolah, tutor di lembaga kursus itu adalah kemungkinan besar yang dijadikan pilihan. Lembaga kursus maupun sekolah berburu guru eksak, jadi cukup laris manis juga nih para lulusan sarjana pendidikan mipa/eksak.
Tapi kemudian menurut gue bukan berarti orang seperti gue yang lulusan pendidikan fisika hanya memiliki satu kemungkinan yaitu GURU FISIKA, banyak pilihan kemungkinan pekerjaan apa yang akan kamu pilih setelah lulus kuliah. Banyak fakta si A kuliah di teknik eh jadi guru, si G kuliah pendidikan eh kerja di puskesmas, si G sekolah politik eh jadi pegawai Bank. Pokoknya bebas lah gak melulu harus sesuai bidang yang lo tekuni semasa kuliah.
Profesi gue sekarang memang guru, tapi ada yang gue senengi yang belum gue jalani ...minat gue berhubungan dengan komunikasi misal jadi penyiar radio, ngeMC, Menulis, yaa hal yang gitu deh... emang ga layak ya kalo apa yang kita senengi kita jadiin job kita? Secara realistis perhitungan kita, kadang saat kita memilih menjalani apa yang kita senangi tak menjanjikan penghasilan yang lebih besar dari apa yang kita jalani sesuai profesionalisme yang kita peroleh dijalur formal. Meski secara materi tampak tak terlalu menguntungkan bukankah secara jiwa kita merasa puas dan senang karna hal yang jelas disukai kita akan cendrung maksimal ketika melakukannya. Begitulah faktanya.
But..bukan berarti gue jadi menyalahkan keadaan dan menyesali yang telah terjadi, bagi gue takdir ga salah, baik atau enggak tergantung dari sudut mana kita melihat dan menyikapi itu semua.. intinya gue ga nyesel juga ngambil jurusan pendidikan fisika untuk S1 gue, malah gue malah dibikin jatuh cinta sama fisika..argggh..!! Yg tadinya gue pikir gue ga akan pernah ♥ fisikaaa..MasyaAllah
Mengenai minat gue berharap kelak kalopun itu baik buat diri gue..mungkin kesempatan itu bakal datang ko ke hadapan kita..dan coba saja jika kesempatan terbuka di depan mata...ga ada salahnya menjajal kemampuan diri demi memberikan sebesar besarnya kemanfaatan diri kita buat orang banyak. Sekarang jalankan sebaik baik nya apa yang ada lagi dipundakmu kini.. semoga membuka pintu pintu untuk menuju apa yanvg
Categories:
share 'n care
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Antara bakat dan profesi
Ditulis oleh Mira
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://mardhiyanimira.blogspot.com/2013/07/antara-bakat-dan-profesi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Mira
Rating Blog 5 dari 5
1 Comments
