Pelangi yang mulai pudar

Posted by Mira Jumat, 05 Juli 2013 1 komentar
Aku memiliki pelangi, setiap melihat pelangi aku selalu tersenyum.
Sekarang aku sudah jarang tersenyum
karna sekarang aku tak lagi tau tempat pelangi itu berada
Aku ingin memiliki pelangi seperti yang 3 atau 4 tahun lalu aku temukan
aku ingin memiliki itu lagi,
atau sekedar melihatnya saja,
itu mungkin cukup
______________________________________________________
Hahhaa rasanya lucu sekali, benar-benar itu tak tampak seperti puisi.. aku memang sedikit payah dalam hal ini, entahlah ketika aku menulis inipun aku terkadang ragu orang akan mudah mengerti apa yang aku maksud. Sudahlah lagi pula itu bukan tujuanku. Mungkin kata-kata yang aku tulis memang butuh waktu untuk menjadi sesuatu yang bisa diterima akal atau logika, tapi aku berharap bahwa "perasaanmu" atau "hatimu" bisa memahami jauh lebih cepat melampaui apa yang bisa diterima oleh "logikamu".
Akhir-akhir ini aku hanya sedang merindukan teman-temanku saja hanya gara-gara sepekan lalu aku mengupdate status Facebook yang berupa tulisan sebuah lirik lagu SAHABAT SEJATI dari Sheila on 7 dan aku tag beberapa nama temanku. Hah.. mereka meresponku juga, sehingga aku tau bukan aku saja yang merasakan itu. Tapi itu tak melegakan, karna aku tidak tau perasaan temanku yang sama sekali tak memberi komentar sedikitpun sampai sekarang, padahal sudah aku tag namanya. Bagaimana mungkin ia tak membacanya karna pasti ada semacam 'pemberitahuan' diprofilnya. Aku berprasangka baik saja ia pasti membacanya juga, terlebih mungkin 'pemberitahuan-pemberitahuan' selanjutnya selalu ada, karna temanku yang lain berkali-kali mengomentari statusku itu. Setidaknya ia dibuat penasaran dengan itu, lagi dan lagi. Apa ia akan benar benar menghiraukan seperti apa komentar teman-temannya. Jadi saya ambil kesimpulan saja bahwa semua nama yang saya tag itu menyepakati perasaan apa yang terkandung dalam lagu itu adalah benar-benar mewakili perasaan saya dan teman-teman saya atau bahkan lebih tepatnya sahabat. Tidak. Itu kurang. Lebih tepatnya sudara-saudara saya. Ya, mereka saudara saya.
Ini bukan ke satu, kedua, bahkan kesepuluh kalinya aku berusaha untuk mengsms, mengcalling, mentag namanya di fb atau apapun usaha agar ia lebih dekat denganku. Aku pernah mengomentari status FB-nya, belum ada respon. Hmm jika suatu saat kamu berada dalam situasi dikhawatirkan orang terlebih ia dekat denganmu, maka janganlah sekali-kali menggantungkannya, mengabaikannya. Itu sama halnya kamu telah membuatnya perlahan menderita. Yang ia butuhkan bukanlah kamu merespon untuki setiap kekhawatirannya, tapi cukuplah satu respon untuk menjawab semua kekhawatirannya. Itu mungkin melegakannya karna ia tau kamu baik-baik saja, atau kalopun kamu sedang tidak baik, ia mempercayaimu kamu dapat mengatasinya sehingga mungkin ketika kau sudah tak sanggup, ia sudah lebih jauh menyiapkan apa yang tak dapat kamu selesaikan. Satu respon kamu berarti kamu masih mempercayainya sebagai teman. Sehingga saat kamu masih mempercayainya, ia akan berpikir kamu akan berbagi apapun dengannya bahkan saat jatuh sedalam apapun..kamu tak ragu berbagi dengannya meski kaupun tau ia tak akan cukup banyak membantumu. Ia mendengarmu. Ia senang kamu mempercayainya bahkan ketika hal tersulit kamu malah mendatanginya. Itu adalah kehormatan seorang yang mempercayai terhadap yang dipercayai.
Hmmhh..tapi itu cuma persfektifku saja. Rasanya tak adil jika dalam pertemanan harus mutlak seperti itu. Setiap orang punya cara yang berbeda untuk menjalani pertemanannya. Tak ada teori benar dan salah, selama satu sama lain masih mengusahakan agar hubungannya baik-baik saja, itu sudah lebih baik.
Janganlah..aku rasa jangan ikuti kata2ku karena jika yang terjadi adalah sebaliknya, itu berarti sudah tak ada rasa percaya lagi dari temanmu.
aku jadi tidak ingin berpikir bahwa kenyataannya sekarang ia tak merespon satu kalipun dari usahaku untuk memastikannya ia baik2 saja atau tidak, itupun bukan berarti ia sudah tak mempercayaimu lagi  sebagai temannya. Selalu ada ruang untuk memberikan kemungkinan lain, bahwa ia mungkin memiliki alasan tersendiri melakukan itu semua terhadapmu. Hanya saja kita sering tergesa-gesa untuk menyimpulkan itu semua..tanpa mau menyelidiki sebab apa yang menjadikannya berbuat seperti itu. Apakah mau menjadi salah paham seumur hidup. Sehingga selama hidup masing2 menderita. Lalu penyesalan tak berguna setelah mati.
Bukankah kita ini telah saling berjanji untuk tetap bersama,
meski tak dari bibir janji terucap.
Bukankah kesepakatan itu telah jelas dengan apa yang sering kita lakukan bersama.
Jika kenyataan sekarang adalah tak ada yang bisa lakukan bersama, apa itu nampak bahwa sudah tak ada lagi kesepakatan antara kita?
Atau meragukan kesepakatan yang pernah kita buat dulu..?
Berpura-pura lupa pun, rasanya usahamu akan sia-sia.
karna persahabatan kita jelas tak pernah berujung..menembus di kehidupan manapun, semoga Allah senantiasa mengikatkan hati kita semua. Mencintaimu insyaAllah, karena Allah.
Tapi..
jangan terlalu dipikirkan
Anggap aku tak berkata apa-apa
Itu hanya....
karena...
aku ingin mengatakannya saja.
04 Juli 2013
#menulis dg perasaan beku dan dengan tangan yang sedikit kaku
Tau kenapa? Saat ini Bandung begitu dingin
Categories:

Like dan bagikan artikel ini:

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pelangi yang mulai pudar
Ditulis oleh Mira
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://mardhiyanimira.blogspot.com/2013/07/pelangi-yang-mulai-pudar.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Comments
1 Comments

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

Posting Komentar

Trik SEO Terbaru support Online Shop Baju Wanita - Original design by Bamz | Copyright of WARNA WARNI HIDUP.